SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyelenggarakan diskusi dengan peternakan ayam ras serentak di lima kota, yaitu Bandung, Medan, Surabaya, Yogyakarta, dan Demak, Sabtu (27/2).
“Diskusi ini dilakukan guna menghimpun informasi sebagai bagian dari proses perumusan saran kebijakan kepada pemerintah dalam penataan pasar ternak ayam ras,” ujar Komisioner KPPU, Dr. Sukarmi usai diskusi dengan peternak ayam ras, di Surabaya.
Baca Juga: Rektor UTM Lepas 2 Dosen Berprestasi
(Komisioner KPPU, Dr. Sukarmi)
Baca Juga: Pantauan KPPU Jelang Ramadhan 2023, Harga Cabai di Jawa Timur Meroket
Lebih lanjut, Sukarmi mengatakan, keberlangsungan usaha peternak mandiri yang diperkirakan hanya berpangsa 20%, diindikasikan menjadi sangat terancam akibat kinerja pasar yang tidak kondusif.
Hal itu, kata Sukarmi, dapat dilihat dari sisi hulu, tingkat ketergantungan input DOC (day old chicken/pasokan bibit ayam) dan pakan peternak mandiri sangat tinggi di samping adanya diskriminasi perolehan input. Akibatnya biaya produksinya tidak seefisien peternak yang terafiliasi maupun peternak yang bermitra.
Sedangkan pada sisi hilir, posisi tawar peternak mandiri terhadap pedagang ayam hidup cukup rendah (20%) dibandingkan dominasi pasar peternak afiliasi (mengembangkan bisnis) dan mitra terintegrasi yang menguasai 80% pasar. “Ini persoalan yang perlu dicarikan jalan keluar,” terang mantan wakil ketua KPPU periode 2010-2011 itu.
Baca Juga: Sidak Pasar Wonokromo, KPPU Dapat 2 Temuan
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Peternakan Jatim, Maskur menambahkan bahwa dalam usaha peternakan itu harus ada untung. “Kalau mereka (peternak,red) rugi terus ya lama-lama akan beralih. Padahal Jatim memberikan kontribusi 31% produksi ayam yang ada Indonesia kemudian pakannya dari Jatim juga mempunya kontribusi 31%,” jelas Maskur.
Maka dari itu, lanjut Maskur, dalam pertemuan ini diharapkan ada solusi yang baik.
Di sisi hilir, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, Ardi Prasetyawan menambahkan, pihaknya akan mengendalikan harga Produsen sehingga tata niagaterhadap ayam betul betul bisa dijamin. “Selain itu harga di lapangan tidak mudah terombang ambing,” ujar Ardi. (sby7/ns)
Baca Juga: Kanwil IV KPPU Sampaikan 2 Isu Terbaru di Awal 2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News