SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Razia Pekerja Seks Komersial (PSK) di Kabupaten Sumenep diduga seringkali bocor. Tiap kali mau menggerebek tempat yang diduga sebagai praktik esek-esek, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat sering gigit jari. Di tempat yang dituju sama sekali tidak ada PSK sedang melayani para lelaki hidung belang.
Kasi Operasional Satpol PP Kabupaten Sumenep, Moh. Saleh, mengatakan memang sering operasi yang dilakukan tidak membuahkan hasil. Untuk mengantisipasi hal itu, kata Saleh, Satpol PP telah menerjunkan tim lapangan untuk mengetahui secara pasti apakah tempat yang dijadikan target operasi meruapakan sarang orang mesum atau bukan. Tim lapangan itu juga ditugaskan memastikan adanya PSK yang sedang melayani 'tamu' di lokasi target operasi, sehingga operasi yang dilakukan membuahkan hasil.
Baca Juga: Cegah Balap Liar, Satlantas Polres Sumenep Bersama Instansi Terkait Sepakat Tutup Jalan Diponegoro
"Setelah informasi akurat, kami lakukan operasi secara spontanitas. Hal itu untuk menghindari kebocoran operasi," terang Saleh, Sabtu (5/3).
Saleh berharap peran aktif masyarakat dalam operasi PSK. Masyarakat bisa memberikan informasi tentang keberadaan tempat yang diduga jadi sarang PSK. Setelah itu, tugas tim lapangan untuk melakukan kroscek lapangan guna mengetahui kepastian informasi yang diberikan masyarakat. Dengan peran aktif masyarakat itu, kerja Satpol PP diyakini akan lebih ringan.
Lebih jauh Saleh memaparkan, Satpol PP pernah nyaris berurusan dengan hukum setelah mengamankan PSK beberapa waktu lalu. Waktu itu, PSK yang ditangkap rupanya mendatangkan seorang pengacara. Senjata yang digunakan pengacara itu adalah tuduhan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), karena PSK bersangkutan tidak kedapatan sedang melayani lelaki hidung belang, melainkan sedang makan di warung.
Baca Juga: Kodim 0827 Sumenep Gelar Operasi Yusitisi dan Pemeriksaan Kartu Vaksin, 59 Orang Terjaring
"Meski seorang PSK, dia tidak sedang esek-esek. Tapi mujur persoalan itu bisa diselesaikan secara kekeluargaan," ujar Saleh.
Saleh mengaku ke depan akan lebih berhati-hati ketika mau operasi PSK. Hal itu akan dilakukan guna menghindari kekeliruan yang berakibat dibenturkan dengan hukum.
"Operasi PSK akan senantiasa kami lakukan. Hal itu untuk menjaga nama baik daerah dan melindungi masyarakat dari kegiatan seks bebas," tutup Saleh.
Baca Juga: Tekan Sebaran Covid-19, Tim Gabungan TNI-Polri dan Satpol PP Sumenep Rutin Gelar Operasi Yustisi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News