KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Kurang berpihaknya pemerintah dalam mensejahterakan petani mendorong perkumpulan petani Kota Batu mendeklarasikan perkumpulan bernama Petani Bangkit. Dengan adanya persatuan petani baru ini, diharapkan ke depan para petani mampu membuktikan dirinya di persaingan mendatang supaya kehidupan petani lebih sejahtera.
Pencetus Petani Bangkit, Budi Santoso, atau yang biasa disapa Tosy menjelaskan bahwa saat ini Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dalam membuat Kebijakan, kurang mengena langsung kepada para petani.
Baca Juga: Tingkatkan Kesejahteraan Petani, Anggota Fraksi PKB DPRD Kota Batu Bagikan Ternak Gratis
“Hal tersebut bisa dilihat dari alokasi anggaran sebuah kebijakan kepada petani masih sangat minim. Anggaran pemerintah untuk membantu petani tidak sampai 5 persen,” kritik Tosy.
Untuk itu, Tosy berharap petani mendapatkan kepedulian yang lebih dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
"Harapan dari deklarasi petani bangkit ini, ke depan petani yang terpuruk kembali berjaya seperti era dahulu, sebab petani adalah ujung tombak dari kemajuan dan kesejahteraan seluruh masyarakat," ungkapnya.
Baca Juga: Pj. Wali Kota Batu Panen Perdana Kopi Arabica Asal Desa Bulukerto
Tosy menambahkan, sekarang di Kota Batu ada 19 ribu petani yang sudah tergabung di Petani Bangkit, dan berharap ke depan semua petani di Kota Batu akan tergabung semua. “Bukan hanya di Kota Batu, rencana kami ini adalah awal, kedepan daerah lain diharapkan juga bisa bergabung," terangnya.
Di dalam Petani Bangkit, nanti para petani akan diberi wawasan serta ilmu agar lebih siap menyongsong hari esok. Seperti, wawasan ilmu pertanian dari mancanegara, bekerjasama dengan negara ASEAN dari segi hasil pertanian dan sebagainya. “Yang tak kalah penting, petani juga harus mempunyai wawasan politis, supaya nanti ada wakil petani di kursi wakil rakyat untuk mengawal kepentingan pembangunan dan membantu keluh kesah mereka,” pesan Tosy.
Saat disinggung apakah ini ada hubungannya dengan Pilkada Kota Batu 2017 mendatang, Tosy mengelak. Dirinya hanya berharap dan bermimpi agar petani di Indonesia yang diawali di Kota Batu ke depan lebih maju dan siap bersaing. "Ini murni krentek kami semua, sebab organisasi ini tujuan utamanya adalah dari petan dan untuk petani bangkit bersama," paparnya.
Baca Juga: Tanpa Bedak, Kesemek Glowing Tulungrejo Potensial untuk Diekspor
Terpisah Pengamat kebijak publik, Sudarno dari Good Goverment Activator Aliance (GGAA) Jatim, setuju dengan langkah yang diambil oleh para petani di Kota Batu. Petani memang sudah saatnya mengorganisir dirinya, supaya kapasitas ilmu pengetahuan dan wawasan petani lebih baik. Dengan demikian, petani mampu berdikari secara mandiri.
"Acara seperti ini sangat perlu sebab para petani bisa saling memberi pembelajaran antar petani satu dengan lain, supaya lebih siap dan mampu menjawab tantangan perkembangan zaman," kata Sudarno.
Sementara Ketua Petani Bangkit, Winardi, menjelaskan, tujuan Deklarasi Petani Bangkit Kota Batu, adalah mempererat tali silaturahmi dan menyelaraskan langkah agar lebih baik. Tidak hanya membicarakan perkembangan namun terpenting adalah saling membantu dan mencari solusi bersama supaya kehidupan petani lebih baik dan sejahtera.
Baca Juga: Harga Obat Pertanian Meroket, Petani Apel di Kota Batu Mengeluh
"Itu tujuan kami, tidak ada yang lain semoga petani lebih diperhatikan dan kami bisa lebih sejahtera dengan bersatu," pungkasnya. (lih/thu/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News