KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka hari air dunia, jurnalis gowe kediri (JGK) bersama Perhutani kediri melakukan penghijauan di kawasan perbukitan Desa Tarokan Kabupaten Kediri, Selasa (22/3) pagi.
Uniknya, dalam penghijauan ini, untuk menuju lokasi yang berada di perbukitan, para jurnalis bersama Perhutani dan juga wakil Bupati Kediri Masykuri menaiki sepeda pancal.
Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates
Sesampainya dilokasi yang medannya cukup berat para jurnalis dibantu anggota TNI langsung melakukan penanaman 1500 bibit berbagai macam jenis tanaman. "Cukup lelah juga sampai diatas sini, medannya selain menanjak, ada beberapa jalan yang belum beraspal," ujar Andhimas Budi kontributor kompas TV yang juga anggota JGK.
Sementara itu, kepala pemangku hutan (KPH) Kediri Maman mengatakan, penghijauan ini dilakukan dalam rangka memperingati hari air sedunia. Sebab, ada beberapa titik mata air yang rusak, karena kurangnya tanaman.
"Ada dua titik mata air yang rusak, makanya untuk melestarikan, kami mengajak jurnalis gowe kediri untuk bersama-sama menanam pohon," ujarnya.
Baca Juga: Buka Rakerda Kejati Jatim 2024 di Kediri, Kajati: Pentingnya Penegakan Hukum Humanis dan Profesional
Ada 1500 bibit yang disediakan dan akan ditanam dihutan wilayah KPH Kediri. Untuk tanaman lahan produktif akan ditanami buah mangga, Alpokat dan Durian. Sementara untuk hutan lindung ada tanaman jenis trembesi, jati dan karet serta bambu untuk menghidupkan mata air. "Kami sediakan macam-macam tanaman, sesuai dengan fungsi dilokasi masing-masing," ujarnya.
Sementara itu, guna mendukung penghijauan ini, pihak Kodim 0809 Kediri mengerahkan 150 personil untuk menanam diperbukitan. "Kami siapkan sekitar 150 anggota untuk membantu menanam pohon ini," ujarnya.
Terpisah, Wakil bupati Kediri Masykuri berharap, penghijauan yang dilakukan jurnalis kediri bersama Perhutani ini kedepan bisa melestarikan alam dan mengembalikan fungsinya. "Mudah-mudahkan penghijauan ini nantinya bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar hutan dan juga mampu mengembalikan alam sesuai fungsinya, terutama menghidupkan mata air yang mati," harapnya.
Baca Juga: Gandeng Peradi, Fakultas Hukum Uniska Adakan Ujian Profesi Advokat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News