JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Untuk memperingati hari Paskah, puluhan umat Katolik di gereja Santa Maria Kabupaten Jombang Jawa timur menggelar teatrikal Jalan Salib yang menceritakan kesengsaraan Yesus dalam membebaskan dosa umatnya.
Jalan salib ini sendiri menggambarkan bagaimana peristiwa sengsara dan wafatnya Isa Al Masih. Sepanjang prosesi jalan salib, penderitaan yesus digambarkan secara nyata, yakni saat dijemput paksa dan dianiaya tentara romawi, hingga disidang secara tidak adil.
Baca Juga: 2 Pengedar Sabu di Jombang Diringkus
Selama perjalanan, yesus yang terborgol tangan dan kakinya, serta kepala dipasang kawat berduri, disiksa dengan cara dicambuk dan dianiaya hingga tersungkur berkali-kali. Bahkan puncaknya yesus dilucuti seluruh jubahnya dan dipaksa membawa kayu salib serta disalib hingga wafat di bukit Golgota.
Pimpinan Umat Katolik Kabupaten Jombang, Romo Mathius Sumarno Prasojo mengatakan, prosesi jalan salib ini agar umat Katolik meneladani seluruh kisah yesus untuk menebus seluruh dosa umat manusia. Yesus rela menjalani siksaan dan hukuman demi penebusan dosa umat.
“Hal ini sebagai bentuk pengingat umat Kristiani terhadap penebusan dosa yang dilakukan oleh yesus kristus dalam perjalanan hidupnya. Sehingga umat kristiani mampu meneladani perjuangannya dan mengambil sisi baik dari proses penyalipan yesus,” ujarnya Jumat (25/3).
Baca Juga: Amankan Misa Natal 2024, Kapolres Pasuruan Bersama PJU Tinjau Beberapa Gereja
Romo Mathius menambahkan, gambaran penyiksaan yesus dalam jalan salib bukanlah penyiksaan biasa. Melainkan, sebuah pengorbanan yesus yang begitu luar biasa agar umat manusia memiliki jiwa kasih apada sesama, yakni jiwa yang penuh kasih sayang dan welas asih tanpa memandang suku agama maupun aliran kepercayaan.
Pantauan wartawan, dalam prosesi jalan salib ratusan jemaat umat kristiani yang ikut prosesi tersebut larut dalam duka dan doa yang khusyuk. Banyak di antara mereka yang menangis haru melihat penderitaan yesus yang difragmentasikan para remaja gereja tersebut. (ony/dio/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News