PKKM Binaan Baznas Kota Malang Gelar Pengobatan Gratis di Merjosari

PKKM Binaan Baznas Kota Malang Gelar Pengobatan Gratis di Merjosari Salah satu anggota binaan Baznas dari Kel. Merjosari sedang mengambil obat sambil menyimak penjelasan dari petugas. foto: iwan irawan/ BANGSAONLINE

KOTA MALANG, BANGSAONLINE.com - Pendamping Kemandirian Kesehatan Masyarakat (PKKM) Kelurahan Merjosari di bawah naungan Baznas Kota Malang menggelar pemeriksaan dan pengobatan gratis terhadap para lansia (lanjut usia) sejumlah 172 orang.

Mereka merupakan anggota binaan Baznas kategori tidak mampu. "Mereka butuh pemeriksaan dan pengobatan secara berkala sifatnya ringan," demikian dikatakan Dr.H.Fauzan Zenrif, ketua Baznas Kota Malang.

Baca Juga: Baznas Kabupaten Malang Berhasil Himpun Dana Zakat Rp9 Miliar

Abah Fauzan, demikian pria berkacamata ini disapa, kepada BANGSAONLINE.com menginformasikan, hanya warga Merjosari yang diundang lantaran disesuaikan dengan dana infaq yang sudah dihitung penganggarannya. 

"Yang dikeluarkan harus berdasarkan referensi RT/RW dan Kelurahan yang tahu persis peta wilayahnya. Mana saja warganya yang usia lansia berkategori kurang mampu, dan sedang mengalami sakit, untuk dilakukan pendataan dan pemeriksaan dan pengobatan berkala sekaligus sebagai warga binaan Baznas," terangnya.

Hal itu, lanjut Abah Fauzan, untuk mengantisipasi pengeluaran anggaran yang tidak tepat sasaran atau secara mubazir. Sedangkan warga nonbinaan yang menginginkan pemeriksaan dan pengobatan, maka diarahkan ke puskesmas yang sama-sama memberikan pelayanan kesehatan.

Baca Juga: Melalui Program Linkage, Baznas Kota Malang Bantu UMKM Kalahkan 'Gajah'

"Dan pembagian undangannya pun, anggota PKKM-lah yang langsung menemui bersangkutan, menjadikan undangan tepat dan diterima sendiri sama yang punya, sehingga tidak terjadi salah sasaran atau salah orang," katanya lagi.

Sementara itu dokter Dini Sri Damayanti dari FK-Unisma, selaku tenaga kesehatan, plus koordinator dari PKKM menyampaikan bahwa keluhan yang kerap dialami warga lansia adalah sakit ostreo artitis (semacam penuaan pada sendi), Ispa, atau kelainan tulang sendi akibat proses penuaan. Lainnya yakni asam urat, diabetes meletus hipertansi.

"Pemeriksaan ini, sebenarnya langkah pemetaan berkelanjutan. Pasalnya, usai dilakukan pemeriksaan dan pengobatan ringan, mereka akan dikunjungi lewat home visite, pada 4 bulan berikutnya," terang dr.Dini. (iwa/thu/dur)

Baca Juga: Kerjasama, Baznas Malang - Yayasan Al-Kaffah Luncurkan "Flywheel"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO