Rumah Sekkab Lamongan Disatroni Perampok

Rumah Sekkab Lamongan Disatroni Perampok foto ilustrasi/net

LAMONGAN (BangsaOnline) - Belum tuntas aksi perampokan yang menimpa toko Galaxy Komputer terungkap, giliran kawanan perampok mengobok-obok rumah pribadi Yuhronur Effendi, Sekkab Lamongan di jalan Merpati Gang Ikan Bandeng Kecamatan Kota, Minggu (11/5/2014).

Dalam aksinya, perampok berhasil menggondol sebuah brangkas berisi perhiasan emas seberat 75 gram dan sejumlah surat-surat berharga. Aksi perampokan diketahui kali pertama oleh Elvin, 20, keponakan korban yang curiga melihat pagar rumah berlantai dua ini terbuka.
Setelah dicek ternyata pintu depan rumah dalam kondisi rusak.

Sedangkan pembantunya tidak berada di rumah sehingga praktis rumah mantan Dirut Bank Daerah Lamongan ini sepi tak berpenghuni. Tahu ada ketidakberesan ia kemudian menghubungi korban dan kaget ketika mendapat keterangan kalau rumahnya dibobol orang.

Aksi ini kemudian dilaporkan ke Polres Lamongan yang kemudian datang ke tempat kejadian perkara (TKP).Petugas bersama Tim Inavis Polres melakukan olah TKP dengan memasang police line di lokasi kejadian.

Diduga pelaku lebih dari dua orang dan masuk ke dalam rumah dengan merusak pagar lalu mencongkel pintu rumah. "Yang pasti pelaku sudah lama mempelajari situasi rumah dan pemiliknya,” cetus Kasat Reskrim Polres Lamongan AKP Effendi Lubis.

Pelaku juga diduga merupakan spesialis rumah kosong. "Karena tidak mungkin pelaku ini sanggup memindah brangkas dari lantai dua ke lantai bawah " jelasnya.

Yuhronur Effendi Sekkab Lamongan yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. "Yang hilang brangkas berisi perhiasan seberat 75 gram dam beberapa surat-surat penting lainnya seperti sertifikat dan BPKB" jelasnya, Minggu (11/5/2015) malam. Diakuinya jika rumah pribadinya ini jarang ditempati. "Selama menjabat jarang pulang ke rumah lama, biasanya anak saya yang menempati,” bebernya.

Sampai saat ini polisi belum menghitung kerugian akibat perampokan yang terbilang nekad ini. Ditaksir akibat kejadian tersebut mencapai ratusan juta rupiah. "Kita masih lakukan pendataan,” beber AKP Effendi Lubis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO