Pilpres AS Seru, Semua Calon Presiden yang Lolos Berusia 70 Tahun

Pilpres AS Seru, Semua Calon Presiden yang Lolos Berusia 70 Tahun Persaingan sengit Donald Trump dan Hillary Clinton (reuters.com)/viva.co.id

LONDON, BANGSAONLINE.com - Tampaknya era kepemimpinan berdasarkan usia mulai bergeser di (AS). Jika pada pemilihan presiden sebelumnya didominasi usia muda, kini justeru sebaliknya. Para kandidat presiden AS kini berusia tua.

Mereka adalah Donald Trump yang semakin dekat dengan nominasi Partai Republik. Begitu juga Hillary Clinton dan Bernie Sanders dari Partai Demokrat. Memang Hillary Clinton masih harus berjuang hingga akhir, setelah Sanders memenangkan suara di Negara Bagian Indiana. Namun tiga orang inilah yang bakal jadi kandidat presiden AS.

Baca Juga: Temui Pengusaha di Vietnam, Jokowi Ajak untuk Berinvestasi di IKN

Menurut situsBBC, Kamis 5 Mei 2016, ada hal menarik dari pemilihan presiden (pilpres) AS pada tahun ini. Apa pun yang terjadi, hasilnya akan mencetak bersejarah bagi negeri Paman Sam.

*) Presiden berusia senja

Ketika Barack Obama untuk pertama kali terpilih menjadi Presiden AS pada 20 Januari 2009, saat itu dirinya berusia 47 tahun. Ia adalah Presiden AS kelima termuda dalam sejarah. Theodore Roosevelt adalah presiden termuda dengan usia 42 tahun 322 hari.

Baca Juga: Jaksa Khusus Kasus Dugaan Korupsi Anak Presiden

Tahun ini, ketiga bakal calon Presiden AS rata-rata usianya di atas 65 tahun. Artinya, mereka telah memasuki usia senja. Bernie Sanders akan berusia 75 tahun, jika ia terpilih menjadi Presiden AS pada 20 Januari 2017.

Lebih tua enam tahun dari Presiden AS sebelumnya, yang mencetak rekor menjadi presiden tertua, Ronald Reagan. Lalu, Donald Trump. Jika terpilih, ia akan berusia 71 tahun yang ulang tahunnya jatuh pada 14 Juni.

Sementara itu, satu-satunya kandidat Presiden AS wanita, Hillary Clinton, akan berusia 70 tahun jika terpilih menjadi "penghuni" berikutnya Gedung Putih.

Baca Juga: Hebatnya Jurnalisme The New York Times dalam Tragedi Titan

*) "Orang" New York diunggulkan

Trump bakal berhadapan dengan Hillary. Jika benar skenario ini terjadi, akan menjadi "pertarungan" calon presiden pertama sesama warga New York, sejak 1944, di mana saat itu Gubernur New York, Thomas E. Dewey melawan presiden petahana, Franklin Delano Roosevelt.

Seperti diketahui, Trump memang asli New York. Tak heran, jika ia menang besar dalam pemilihan pendahuluan (primary) beberapa waktu lalu. Sedangkan Hillary, meski lahir di Chicago, Illinois, namun ia menjadi senator dari daerah pemilihan New York.

Baca Juga: Korupsi Rp 1 Triliun, Tangan Ketua DPRD Diborgol

Jadi, siapa pun yang menang kali ini, maka menjadi kemenangan warga New York, atau sebutannya New Yorker, setelah 72 tahun silam.

*) Uang berbicara

Jika Trump berhasil menang, ia salah satu tokoh yang sedikit mengeluarkan uang untuk kampanye pilpres AS.

Baca Juga: Arab Saudi-Iran Rukun Lagi, Kini Sama Pro China, Tinggalkan Amerika?

Berdasarkan laporan Komisi Pemilihan Umum Federal AS, Trump menghabiskan US$49 juta, sampai dengan akhir Maret 2016, di mana sebesar US$36 juta berasal dari kocek pribadinya.

Tentu saja, Trump harus mengeluarkan buku cek, mengingat ia memiliki jadwal kampanye lebih banyak hingga November 2016.

Meski begitu, tampaknya uang yang dikeluarkan Trump tidak akan sebesar Obama yang telah menghabiskan dana kampanyenya pada putaran terakhir sebesar US$556 juta.

Baca Juga: Pilih Calon Presiden Pro Amerika atau China, Ini Realitas Politik, Siapa Capres Berdaulat

Sementara itu, pada 2000, Albert Arnold Gore Junior, atau biasa disapa Al Gore, telah membuang uangnya sebesar US$126 juta, kala melamar menjadi calon Presiden AS, namun kalah dari George Walker Bush.

Sedangkan, Hillary Clinton hingga saat ini sudah menggelontorkan dananya hingga US$187 juta.

Sumber: viva.co.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO