SUMENEP, BANGSAONLINE.com – Meski bulan ramadan sudah di depan mata, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sumenep belum melakukan sidak ke pasar dan pertokoan. Padahal itu diharapkan masyarakat mengingat berpotensinya komoditi tidak layak konsumsi tetap diperjual-belikan.
Kepala Disperindag Kabupaten Sumenep, Saiful Bahri, memaparkan bahwa sidak itu masih akan dilakukan saat ramadan benar-benar sudah dekat. Selain itu, sidak juga akan dilakukan pada pertengahan ramadan dan menjelang hari raya idul fitri.
Baca Juga: Ciptakan Udara Bersih dan Berkualitas, DLH Sumenep dan Medco Energi Tanam Ribuan Pohon
“Untuk ramadan ini, kita agendakan tiga kali sidak,” jelasnya, Rabu (11/5).
Menurut Saiful, sidak yang akan dilakukan bertujuan untuk mengetahui barang yang akan dijual masih layak konsumsi atau tidak, juga untuk mengetahui harga jual barang yang beredar. Jika sudah ditemukan ada barang kadaluarsa, maka penjual akan diimbau tidak menjual barang tersebut.
“Untuk toko-toko kecil, kita hanya bisa mengimbau agar barangnya tidak dijual lagi. Bahkan kita beli sebagian barang yang dijual agar tidak diedarkan. Tapi untuk swalayan atau toko modern, kita bisa memberikan tindakan,” ujarnya.
Baca Juga: Bappeda Sumenep Hadirkan 2 Narasumber dalam Sosialisasi GDPK
Mantan Kabag Perekonomian Setkab Sumenep itu menambahkan, saat ditemukan harga jual barang tinggi, maka hal itu akan dikoordinasikan dengan Dinas Perdagangan Provinsi. Katanya, biasanya setelah itu akan digelar pasar murah untuk beberapa titik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Soal penindakan terhadap pedagang yang membandrol harga jual barang setinggi langit, kata Saiful, pemerintah tidak bisa memberikan tindakan apa pun, sebab modal bukan dari pemerintah. Kecuali harga setinggi langit itu untuk barang-barang yang sudah jelas disubsidi, maka pemerintah bisa melakukan tindakan.
“Kami berharap masyarakat bisa memaksimalkan operasi pasar yang digelar pemerintah,” tutupnya. (mat/rev)
Baca Juga: Brida Sumenep Bersama LPPM Uniba Madura Lakukan Penelitian dan Pendataan Garis Kemiskinan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News