KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Kerja bakti warga Griya Permata Ijen (GPI), Kota Mojokerto di depan pintu masuk RS Emma sisi barat, siang tadi (15/5) berubah ricuh. Warga memprotes kegiatan RS ini karena dianggap kerap menganggu lalu lintas.
Perwakilan warga, Alek Askohar, menuturkan kalau kegiatan hari itu adalah kerja bakti untuk membersihkan jalan masuk ke GPI agar terlihat bersih dan indah. Selain itu warga juga risih melihat lahan di sebelah barat, milik yayasan Taman Siswa yang terlihat kumuh dan seolah menjadi tempat pembuangan sampah.
Baca Juga: Khawatir Digusur, Petani Pengelola Hutan Datangi Kantor KPH Perhutani Mojokerto
Kejadian berawal ketika seorang pegawai RS menanyakan motivasi warga bergerombol di depan RS sehingga memicu kesalah pahaman. Warga pun panas dan kegiatan kerja bakti itu mendadak berubah menjadi aksi.
’’Tutup jalan Emma, tutup jalan Emma,..” seru sejumlah warga.
Mendengar ajakan tersebut beberapa warga secara spontan mengambil batu kali yang ada di sekitar areal itu, kemudian menatannya menjadi pembatas jalan. Pembatas yang dibuat spontanitas oleh warga inilah yang menutup jalan ke RS Emma.
Baca Juga: Serap Aspirasi Pendemo, Gus Barra Temui Massa Aksi
Rohmat, salah satu warga GPI meyayangkan pembangunan poli pengobatan baru milik Emma, akibat adanya pasien yang keluar masuk di poli tersebut, lalu lintas warga GPI seringkali terganggu.
‘’Saya seringkali terlibat adu mulut dengan pemilik mobil pasien yang parkir seenak sendiri di pintu masuk GPI,’’ cerita Rohmat.
Banyaknya warga yang bergerombol di pintu masuk GPI, mengundang pemilik RS Emma, Marlyen keluar untuk mempertanyakan kepentingan warga. Sehingga terjadilah perdebatan antara perwakilan warga dengan Marlyen.
Baca Juga: IGD dan Poliklinik Rp83 Miliar Lengkapi Fasilitas RSUD Prof dr. Soekandar Mojosari
Perdebatan masih bisa dikendalikan, karena pihak RS Emma berjanji akan memenuhi tuntutan warga yang meminta agar keberadaan Emma tidak mengganggu lalu lintas warga. Dalam dialog itu pihak RS Emma juga berjanji membuatkan gorong-gorong atau saluran air warga yang rusak akibat pembangunan rumah sakit tersebut.
Kericuhan sempat terjadi, tetapi tidak sampai anarkis karena diredam oleh petugas kepolisian setempat.
Dirut RS Emma, Magdalena yang menemui warga usai aksi massa tersebut mengatakan, dalam waktu dekat ini akan membenahi akses jalan dan parkir yang mengganggu warga. ‘’Kita akan penuhi tuntutan warga,’’ janji Magdalena. (yep/rev)
Baca Juga: Tolak Aktivitas Galian C, Balai Desa Jatidukuh Mojokerto Didemo Puluhan Warga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News