Pesertanya Tua, Program Wirausahawan Muda di Sumenep Dituding Salah Sasaran

Pesertanya Tua, Program Wirausahawan Muda di Sumenep Dituding Salah Sasaran Ketua Mahasiswa Sumekar Raya (Mahasurya), Bisri Gie (pegang mik), saat aksi beberapa waktu lalu. foto: rahmatullah/ BANGSAONLINE

SUMENEP, BANGSAONLINE.com – Salah satu program unggulan bupati dan wakil bupati Sumenep adalah pembentukan wirausahawan muda. Program ini dicanangkan untuk mengurangi pengangguran di kalangan muda dengan kemampuan bisnis mumpuni. Tapi rupanya realitas di lapangan justru berbeda. Program ini malah dikriktik. Gara-garanya diduga salah sasaran.

Ketua Mahasiswa Sumekar Raya (Mahasurya), Bisri Gie, menegaskan program wirausahawan muda itu salah sasaran. Terbukti, yang lulus seleksi saat pendaftaran sebagai peserta program wirausahawan muda, ternyata banyak yang berumur lebih dari 40 tahun.

Baca Juga: Pesan Dandim 0827 Sumenep Usai Hadiri Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2024 di Kantor Bupati

“Judulnya kan wirausahawan muda, kok malah ada yang umur lebih 40 tahun. Ini bukan wirausahawan muda namanya, tapi wirausahawan tua,” paparnya, Senin (30/5).

Bisri yakin program tersebut hanya berpengaruh sedikit terhadap pengangguran di kalangan kaum muda, karena pesertanya memang juga ada yang berumur lebih dari 40 tahun.

Lebih dari itu, kata Bisri, rekrutmen peserta itu diduga tidak sehat. Ditemukannya peserta yang berumur di atas 40 tahun menjadi bukti ketidaksehatan itu. Bahkan dia menduga di dalamnya terselip kepentingan politik, yaitu sebagai balas budi terhadap orang-orang yang memiliki jasa pada pemenangan penguasa pada pilkada lalu.

Baca Juga: Dinsos Sumenep Bersama USAID ERAT Gelar Workshop untuk Susun RAD Pemenuhan Hak Disabilitas

“Saya berharap agar untuk tahun kedua model-model yang dipakai tahun ini ditinggalkan, biar program ini benar-benar dirasakan masyarakat umum,” harap Bisri.

Sementara Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, membenarkan adanya peserta yang umurnya lebih 40 tahun. Tapi dia memastikan hanya 3 persen dari jumlah total yang ada.

“Kesalahan tersebut merupakan hal biasa, karena setiap kegiatan apa pun tidak akan luput dari kesalahan. Kesalahan-kesalahan itu terjadi pada saat seleksi dan pendaftaran,” kilahnya. (mat/rev)

Baca Juga: Ciptakan Udara Bersih dan Berkualitas, DLH Sumenep dan Medco Energi Tanam Ribuan Pohon

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO