DPU Gresik Akui Lelang Proyek Besar Molor, DPRD Sebut Beberapa Proyek Terancam Dipending

DPU Gresik Akui Lelang Proyek Besar Molor, DPRD Sebut Beberapa Proyek Terancam Dipending Maket rencana pembangunan gedung baru DPRD Gresik. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kekhawatiran sejumlah pihak bahwa pengerjaan proyek besar dengan dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) molor dari target yang dicanangkan, tampaknya akan terwujud. Kekhawatiran ini muncul terutama dari DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kabupaten Gresik

Sebab, hingga sekarang DPU (Dinas Pekerjaan Umum), selaku SKPD yang menangani proyek besar belum melelang proyek besar. Padahal, saat ini sudah masuk bulan keenam 2016. Bahkan, sejumlah proyek baik PL (penunjukan langsung) maupun PML (pemenangan langsung) belum rampung perencanaannya.

"Memang kami akui, bahwa banyak proyek besar belum dilakukan lelang," kata Sekretaris DPU Pemkab Gresik, Ida Lailatus Sa'diayah, Senin (13/6).

Beberapa proyek besar yang telah dialokasikan anggaran miliaran pada APBD tahun 2016 di antaranya, proyek pembangunan gedung baru DPRD Gresik, di jalan Dr Wahidin Sudirohusodo.

Selain gedung baru DPRD, proyek pembangunan gedung terpadu (Dinas Kependudukan, Badan Lingkungan Hidup, Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan dan Dinas Sosial) yang nilainya miliaran, juga belum dilakukan lelang.

Juga proyek lanjutan gedung ponek RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Ibnu Sina yang sebelumnya sudah menelan APBD hingga 90 miliar lebih, untuk kegiatan lanjutan yang menelan anggaran miliaran juga belum dilakukan lelang. Kondisi serupa juga terjadi di proyek jalan kabupaten dan jalan penghubung. 

Ida menyatakan, meski ada sejumlah proyek yang belum dilakukan proses lelang, namun sejumlah proyek kecil yang tidak membutuhkan lelang, sudah mulai dikerjakan. "Sudah berjalan. Sebagian proyek di luar lelang sudah mulai dikerjakan," pungkasnya.

Kabar yang berkembang di DPRD Gresik menyebutkan, akan ada sejumlah proyek besar yang terancam dipending atau bahkan batal dikerjakan.

"Sebab, Pemkab Gresik terbentur dengan anggaran," kata anggota Banggar DPRD Gresik, Mujid Riduan baru-baru ini.

Bahkan, untuk menyiasati kondisi krisis anggaran tersebut, ada sejumlah program Jasmas (jaring aspirasi masyarakat) program DPRD yang dipangkas. "Sejumlah program Jasmas DPRD disekrap (dipangkas-red) karena anggaran tidak cukup," ungkap sekretaris DPC PDIP Kabupaten Gresik ini.

Karena itu, mengaca dari fenomena tersebut, tidak menutup kemungkinan kalau akan ada sejumlah proyek besar yang batal dilanjutkan karena anggaran tidak ada. "Saya dengar proyek gedung baru DPRD akan dibatalkan tahun ini, karena terbentur anggaran," pungkas Mujid. (hud/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO