SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Pasien BPJS yang opname di Rumah Sakit Daerah (RSUD) Sampang, mengeluhkan layanan Badan Pelaksana Jaringan Sosial (BPJS) Kesehatan yang dinilai kurang memuaskan dan tidak profesional.
Sebab, para pasien saat menebus obat di apotek RSUD yang dirujuk BPJS dibuat rugi, karena harus membeli obat di apotek luar. BPJS berdalih jika obat kosong atau stok sedang habis.
Baca Juga: RSUD Sampang Enggan Beberkan Penyebab Tewasnya Tersangka Pencabulan
Hernandi, salah satu pasien dan sekaligus aktivis di Kabupaten Sampang saat menebus obat dibuat bingung terhadap pelayanan BPJS yang ada di Kabupaten Sampang ini.
"Lebih baik saya melaporkan layanan BPJS di rumah sakit Sampang ke DPRD Sampang. Di mana ketika menebus obat harus keluar. Alasannya, pihak rumah sakit tidak menyediakan obat itu dan harus menebus di luar apotek," ungkapnya saat melapor ke DPRD Sampang kemarin.
Laporan Hernandi langsung di terima Ketua DPRD Sampang KH. Imam Ubaidilah dan anggota Komisi IV Rahmat Hidayat.
Baca Juga: Soal Meninggalnya Tersangka Pencabulan, Polres Sampang Klaim karena Tumor Otak
Atas laporan tersebut, Ketua Dewan dan Anggota Komisi IV langsung melakukan sidak ke RSUD Sampang. Hasilnya, beberapa pasien mengakui atas keluhan tersebut dan meminta BPJS lebih profesional melayani pasien.
Selain jeleknya pelayanan BPJS, pelayan RSUD Sampang juga dikeluhkan pasien, seperti MCK yang bau pesing dan saat ke WC harus bayar.
Direktur RSUD Sampang dr. Titin Hamidah usai sidak ke beberapa tempat pasien, kemudian menggelar rapat tertutup di ruang kerjanya membahas keluhan pasien dan pelayanan yang dikeluhkan. (hri/rev)
Baca Juga: Dinkes Sampang Belum Ambil Sikap soal Penolakan Masyarakat Berobat di Puskesmas Kedungdung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News