Resmikan RPTRA di Penjaringan Indah, Mobil Ahok Dilempari Batu

Resmikan RPTRA di Penjaringan Indah, Mobil Ahok Dilempari Batu Calon tunggal Kapolri Komjen Pol Tito Karnavian saat mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR RI, Kamis (23/6).

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Demo anti Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau dilakukan warga dengan cara anarkis. Warga bertindak anarkis ketika mengetahui rombongan selesai meresmikan Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) Penjaringan Indah, Jakarta Utara dengan melempari batu.

Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 17.00 WIB, Kamis (23/6), setelah usai meresmikan RPTRA. dan rombongan keluar lewat Jalan Wacung menuju Kompleks Ruko Bandengan Indah. Setelah dari Bandengan Indah, dan rombongan menyusuri Jalan Bandengan Utara.

Baca Juga: Politikus PDI Perjuangan Ungkap Alasan Ahok Layak Maju di Pilgub Sumut 2024

Di Jalan Bandengan Utara, para petugas Satpol PP dan anggota polisi telah melakukan penjagaan terhadap massa demonstran. Polisi dan Satpol PP membentuk barikade agar massa tidak bisa mendekat ke mobil dan rombongan. Mengetahui rombongan lewat, massa pun melakukan tindakan anarkis dengan melempar batu.

Polisi yang berjaga langsung memberi respons dengan menembakkan gas air mata ke para demonstran. Batu-batu yang dilempar demonstran sama sekali tak menyentuh mobil dan rombongan karena jarak massa dan rombongan cukup jauh, sekitar 300 meter.

Hingga pukul 17.14 WIB, aksi lempar batu itu masih berlangsung. Ratusan demonstran yang gagal menghadang , baik pada saat masuk maupun keluar, mengamuk pada aparat keamanan. Warga melempari aparat dengan batu.

Baca Juga: Viral Ahok Bilang Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, PAN pun Bereaksi

Tak ayal, amukan warga dibalas tembakan gas air mata yang kemudian menyebabkan massa berhamburan. Lalu lintas Jalan Bandengan yang mengarah ke barat pun ditutup sementara waktu.

Terlihat seseorang yang terluka di bagian kepala. Orang yang terluka itu sudah dievakuasi polisi untuk dibawa ke rumah sakit.

Meski dihadang ratusan warga, namun lolos dari hadangan massa. menyebut warga di tempat peresmian RPTRA tidak menolak kehadiran dirinya. Justru warga sekitar senang dengan pembangunan RPTRA.

Baca Juga: Ahok Pengibar Politik Identitas Tingkat Tinggi, Pernah Diberi Gelar Sunan Kalijodo

"Warga di sini menolak atau tidak? Anak-anak menikmati tidak tempat ini? Yang menolak juga dari mana?" kata .

Para demonstran mengatasnamakan warga kolong Tol Wiyoto Wiyono dan warga Penjaringan. lantas memberikan tanggapan soal warga kolong Tol Wiyoto Wiyono yang direncanakan direlokasi ke rumah susun (rusun) itu.

"Makanya kalau kolong Tol, itu berarti mereka mengakui kalau kolong tol tidak boleh ditinggali (dihuni) kan. Jadi mau bagaimana? Kita siapkan rumah susun tapi enggak mau tinggal," tanggap .

Baca Juga: Ahok Mencari Pemimpin Bersih

Menurutnya, relokasi penduduk kolong Tol Wiyoto Wiyono menunggu rumah susun siap ditinggali. Perkara meresmikan RPTRA ini, menyatakan hal itu demi kenyamanan warga setempat. Peresmian RPTRA tak seharusnya dihalang-halangi.

"Masa mau kamu larang? Ini bulan suci Ramadan lagi, mau bawa-bawa agama lagi. Saya kira enggak benar kalau orang bawa-bawa agama seperti itu. Kalau mau bicara agama, Anda harus mengusahakan kesejahteraan orang banyak. Kita bukan menzalimi Anda. Itu yang penting," kata . (det/tic/lan)

Sumber: detikcom

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO