Wabup Sidoarjo Blusukan Pantau Penanganan Tanggul Lumpur Jebol

Wabup Sidoarjo Blusukan Pantau Penanganan Tanggul Lumpur Jebol BLUSUKAN: Wabup Sidoarjo H Nur Ahmad Syaifuddin saat memantau Tanggul Jebol titik 67 di Desa Gempolsari, Tanggulangin Sidoarjo, Minggu (3/7). foto istimewa

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Wabup Sidoarjo H Nur Ahmad Syaifuddin blusukan memantau penanganan tanggul lumpur yang jebol, di titik 67 Desa Gempolsari Kecamatan Tanggulangin, Minggu (3/7).

Akibat tingginya curah hujan di wilayah Sidoarjo semalam, tanggul titik 67 itu jebol pada Minggu (3/7) pukul 06.00 WIB.

Baca Juga: Pegiat Kebencanaan ini Raih Gelar Doktor

Saat blusukan ke tanggul lumpur, Wabup didampingi Kapolres Sidoarjo, Dandim 0816 Sidoarjo, Kepala BPBD Sidoarjo dan pegawai BPLS.

”Dari informasi yang kita terima, air sudah masuk ke rumah warga Gempolsari. Ini harus ditangani secepatnya, jebolnya tanggul biar tidak berdampak ke warga,” ungkap Wabup Nur Ahmad Syaifuddin.

Kata Wabup, pihaknya mendorong BPLS untuk menangani secepatnya jebolnya tanggul titik 67 ini dan mulai memikirkan antisipasi intensitas curah hujan yang masih tinggi meski sudah masuk bulan Juli.

Baca Juga: Menteri ATR/BPN Tuntaskan Sertifikat Aset Korban Lumpur di Porong

”Upaya mitigasi, mengurangi resiko kerawanan tanggul-tanggul di kawasan semburan lumpur harus bisa diantisipasi sejak dini oleh BPLS. Meski sudah masuk bulan Juli, ternyata intensitas hujan juga cukup tinggi. Ini yang perlu diantisipasi,” ujar Cak Nur, panggilan karib Nur Ahmad Syaifuddin.

Sementara itu, humas BPLS, Hengki Listriya Adi mengatakan, jebolnya tanggul penahan lumpur di titik 67 mulai sekitar pukul 06.30 WIB. Titik yang jebol ditaksir sepanjang sekitar 10 meter. Akibatnya, air yang berada di kolam 67 langsung mengalir menggenangi RT 11, RT 12 dan RT 13 Desa Gempolsari Tanggulangin.

Menurut Hengki, jebolnya kembali tanggul penahan lumpur ini karena over toping, dan air hujan menggerus permukaan tanggul penahan lumpur. Saat ini air tersebut mengenangi pemukiman warga desa Gempolsari.

Baca Juga: 17 Tahun Lumpur Lapindo, Korban Berharap Ada Bacapres yang Komitmen Membantu

”BPLS berupaya memperbaiki tanggul yang jebol dengan menggunakan jumbo bag, serta dibantu dengan gedek, serta di lokasi sudah ada dua alat berat yang difokuskan untuk perbaikan tanggul,” ungkap Hengki kepada wartawan, Minggu (3/7).

Selain itu, dua alat berat lainnya untuk pengaliran lumpur dari kolam tampung 67 dan dinaikan ke pond 83, dari pond 83 kemudian dipompa ke arah pond titik 42. Dari pond titik 42 inilah baru dipompa dan dengan kapal keruk dialirkan ke Kali Porong. (sta/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO