Jimly, Tjahjo dan Novanto Kenang Ketua KPU Husni Kamil Manik: Demokratis dan Pemberani

Jimly, Tjahjo dan Novanto Kenang Ketua KPU Husni Kamil Manik: Demokratis dan Pemberani Husni Kamil Manik. Foto Tempo.co

JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Para tokoh dan pejabat tinggi negara betul-betul merasa kehilangan atas meninggalnya Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Manik.

Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggaraan Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie mengatakan Husni Kamil Manik layak mendapat penghargaan dari pemerintah. "Kami dari DKPP usulkan pemerintah berikan penghargaan yang pantas," katanya di kediaman Husni, Pejaten, Jakarta, Jumat, 8 Juli 2016. 

Baca Juga: Bahas Percepatan RDTR Bersama Mendagri, Menteri ATR/BPN: Mudahkan Iklim Investasi

Jimly bercerita, sebagai sesama aparat yang aktif dalam penyelenggaraan pemilu, ia kerap bertemu dengan Husni dan Kepala Badan Pengawas Pemilu, Muhammad. Ia menambahkan dirinya dan Muhammad menjadi saksi bahwa almarhum adalah pekerja keras dan cerdas. 

"Dia sangat professional, bekerjanya tenang, hampir tidak ada masalah yang tak terselesaikan dengan baik," ujarnya. 

Jimly meminta masyarakat menghargai kinerja Husni dan komisioner lainnya, yang mampu membuat penyelenggaraan pemilu sukses. Tahun lalu, kata Jimly almarhum telah mendapatkan penghargaan bintang penegak demokrasi. "Ini cermin kinerja almarhum," ujarnya 

Baca Juga: Penetapan Pemenang Pilkada Kota Batu 2024 Masih Tunggu Putusan MK, Mengapa?

Husni menghembuskan nafas terakhirnya malam tadi di Rumah Sakit Pusat Pertamina pukul 21.07 WIB. Rencananya almarhum akan disalatkan di Masjid Komplek Polri Pejaten dan akan dikebumikan di TPU Jeruk Purut. 

Husni Kamil Manik terpilih memimpin sejak 12 April 2012. Sebelumnya, Husni adalah anggota Sumatera Barat. Ia juga Sekretaris Tanfidziyah PWNU Sumatera Barat (2010-2015)

Sejak mahasiswa pada 1999, Husni Kamil Manik sudah aktif dalam dunia kepemiluan. Ia terpilih menjadi anggota Sumatera Barat dalam dua periode berturut-turut (2003-2008 dan 2008-2013).

Baca Juga: Duga Adanya Pelanggaran TSM di Pilkada Sampang, Paslon Mandat Ajukan Gugatan ke MK

Beberapa tokoh tampak hadir untuk melayat ke rumah duka, seperti Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Ketua Bawaslu Muhammad dan Hatta Rajasa. 

Di tempat terpisah, Menteri Dalam Negeri terkejut atas meninggalnya Husni Kamil Manik pada kamis malam, 7 Juli 2016. Tjahjo sering berdiskusi secara intensif dengan Husni Kamil untuk membahas pilkada.

Menurut Tjahjo, Husni adalah sosok yang baik dan teguh dalam bersikap. Husni, kata Tjahjo, adalah orang yang memegang prinsip kebenaran dan demokrasi. “Husni adalah sahabat saya yang selalu membuka diri untuk terus berkomunikasi kalau ada hal di daerah terkait pilkada serentak, selama persiapan dan suksesnya pilkada serentak 2015,” kata Tjahjo dalam pernyataan resminya.

Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Tinjau Langsung Rekapitulasi Hasil Hitung Suara Pilkada Tingkat Provinsi

Husni dan empat komisioner lainnya, serta Badan Pengawas Pemilu telah bekerja keras untuk memperlancar pilkada serentak pada 2015. “Beliau figur yang demokratis, komunikatif, dan terus membangun komunikasi memecahkan masalah sekecil apapun yang gelagatnya akan menganggu pilkada,” katanya.

mengatakan Husni akan selalu dikenang sebagai pemikir dan pekerja keras. Husni juga sosok yang demokratif dan komunikatif yang mampu memegang prinsip dan keyakinannya.

Sementara Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengenang sosok Husni Kamil Manik sebagai pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab. Novanto pun menyampaikan rasa duka mendalam atas meninggalnya Husni.

Baca Juga: KPU Tuntaskan Hitung Suara Pilbup Mojokerto, Gus Barra Tinggal Tunggu Dilantik Jadi Bupati

Menurut Novanto, Husni sosok pemberani dan tegas dalam mengambil keputusan untuk kepentingan rakyat dan negara. "Meski keputusan tersebut terkadang tidak populis atau ditentang oleh pihak atau kelompok tertentu," ujar dia, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 7 Juli 2016.

Novanto mengaku mengagumi sosok Husni. Dia terkejut mendengar kabar meninggalnya Husni Kamis malam sekitar pukul 21.07 WIB. Sebab, Novanto sebelumnya tak pernah mendengar ada riwayat penyakit yanv diderita Husni.

"Beliau selama ini memang tidak pernah mengeluh apapun dan tentang apapun, termasuk kondisi kesehatannya kepada sahabat-sahabatnya," katanya.

Baca Juga: KPU Sidoarjo Rampungkan Rekapitulasi Penghitungan Suara Pilkada 2024

Novanto mengenang Husni sebagai pemimpin yang inspiratif dan komunikatif dengan kepribadian yang sederhana dan bersahaja. "Sehingga siapa pun akan senang dan nyaman jika dekat atau berteman dengannya."

Dia menyatakan baru mendengar kabar meninggalnya Husni dari sahabat serta pemberitaan di media. "Beliau orang baik dan Allah sangat menyayangi orang-orang baik," ujar Novanto.

Sumber: Tempo.co

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO