GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kekhawatiran Wakil Ketua DPRD Gresik, Nur Qolib, banyak dana yang digelontorkan pemerintah baik pusat maupun daerah ke desa akan diselewengkan dan dibuat bancakan oleh oknum Kades (kepala desa), tampaknya mulai terwujud.
Di beberapa desa mulai diketemukan desas-desus dari warga kalau dana yang diterima desa mereka diselewengkan oknum Kades. Tidak tanggung-tanggung, uang dari bantuan pemerintah tersebut yang dibuat bancakan hingga ratusan juta.
Baca Juga: Kajari Gresik Sebut Sisa Anggaran CSR dari Perusahaan di Desa Roomo Tembus Rp11 Miliar
"Yang saya dapat informasi di Kecamatan Duduksampeyan sudah ada 2 desa yang menjadi gunjingan warganya kalau dana bantuan pemerintah seperti DD (dana desa) diselewengkan oknum Kades," kata salah satu warga setempat yang enggan disebutkan namanya, Selasa (12/7).
Menurut dia, tiap desa tahun ini mendapatkan gelontoran dana dari pemerintah melalui dana transfer ke desa sebesar Rp 1,4 miliar.
Namun, dana bantuan tersebut tidak semuanya digunakan oleh oknum Kades untuk perbaikan desa. "Saya dengar kabar antara Rp 250 juta yang disunat," ungkapnya.
Baca Juga: Pemdes Kembangan Gresik Gencar Pavingisasi Jalan Lingkungan
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Gresik Nur Qolib mengkhawatirkan lemahnya pengawasan dana desa tersebut. Sebab, DPRD Gresik tidak memiliki kewenangan untuk mengawasinya lantaran proyek-proyek tersebut langsung dari pemerintah pusat.
Namun, untuk dana yang bersumber dari pendapatan Pemkab Gresik, DPRD Gresik tetap akan lakukan pengawasan. "Kami akui karena kesibukan kunker teman-teman anggota DPRD akhir-akhir ini membuat fungsi pengawasannya lemah," ungkapnya.
Untuk itu, Nur Qolib mengajak kepada semua anggota DPRD Gresik untuk memperkuat lakukan pengawasan terhadap anggaran yang masuk ke desa-desa.
Baca Juga: Pemdes Segoromadu Gresik Alokasikan Ratusan Juta DD untuk BLT
Untuk diketahui, pada tahun 2016 ini sebanyak 330 desa yang tersebar di 18 Kecamatan se-Kabupaten Gresik akan digelontor dana desa yang jumlahnya mencapai Rp 570 miliar.
"Dana tersebut, Rp 445 miliar dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) dan sisanya dari hasil pendapatan Pemkab Gresik," pungkas Nur Qolib. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News