GRESIK, BANGSAONLINE.com - Belum terungkapnya perampokan toko emas di Pasar Sembayat, Desa Sembayat Kecamatan Manyar, mulai mendapatkan sorotan kalangan DPRD Gresik.
Mereka meminta Polres Gresik dan jajaran lebih serius lagi mengungkap kasus tersebut. Sebab, tidak menutup kemungkinan para pelakunya masih berkeliaran di Kabupaten Gresik dan membidik mangsa baru.
Baca Juga: Otak Perampokan Disertai Pembunuhan Agen BRILink di Gresik Belum Tertangkap
"Sehingga, kondisi itu membuat kekhawatiran masyarakat, terutama para pemilik usaha emas di Kabupaten Gresik," ujar anggota FPDIP DPRD Gresik, Noto Utomo, Sabtu (16/7).
Menurut Noto, kasus perampokan toko emas di Pasar Sembayat masih membuat trauma para pemilik usaha perdagangan di pasar tersebut dan pasar-pasar lain.
"Saya selaku anggota DPRD Gresik yang berangkat dari daerah pemilihan (dapil) Manyar, Bungah, dan Sidayu merasakan kondisi itu. Banyak masyarakat di sana, terlebih di warung-warung kopi memperbincangkan belum tertangkapnya kasus perampokan toko emas di Pasar Sembayat yang terjadi pada Senin (12/4), lalu. Kami khawatir tidak kunjung terungkapnya kasus besar ini membuat kepercayaan publik terhadap Polres Gresik menurun," cetus politisi muda PDIP asal Kecamatan Bungah ini.
Baca Juga: Pura-Pura Dirampok, Perempuan Cantik dari PPS Gresik Ditangkap
Noto mengakui, bahwa belum terungkapnya kasus perampokan toko emas di Pasar Sembayat yang menggemparkan warga masyarakat Gresik bisa jadi karena lemahnya intelijen Polres Gresik untuk mengendus para pelaku kejahatan tersebut.
"Sehingga, kasus yang sudah berjalan tiga bulan lebih itu belum berhasil diungkap dan ditangkap para pelakunya," jelasnya.
Noto menyadari bahwa Polres Gresik merupakan instansi vertikal. Di mana, yang nemiliki otoritas mengontrol adalah, institusi lebih atas(DPR RI). Namun, sebagai wakil rakyat asal Kabupaten Gresik, dirinya mengaku punya hak untuk memertanyakan dan mendorong aparat Polres Gresik agar lebih serius untuk mengungkap kasus perampokan tersebut.
Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Agen BRILink Belum Tertangkap, Warga Imaan Gresik Protes Kades
"Saya kira bukan hanya kasus itu saja. Kasus-kasus lain juga harus serius dalam pengungkapannya," pungkasnya.
Sebelumnya, Kapolres Gresik AKBP Adex Yudiswan kepada wartawan menyatakan kesulitan mendapatkan saksi untuk mengungkap kasus perampokan toko emas di Pasar Sembayat Kecamatan Manyar. Sehingga, kasus tersebut belum terungkap hingga sekarang.
"Kami kesulitan mendapatkan saksi-saksi yang mengetahui kasus tersebut. Sehingga, hingga sekarang kami belum berhasil mengungkap kasus tersebut," kata Kapolres saat acara halal bihalal dengan wartawan di RM Pringgading, Kamis (14/7).
Baca Juga: Masih Misteri, Memasuki Hari ke-18 Polisi Belum Bisa Ungkap Pelaku Pembunuh Agen BRILink Gresik
Namun, demikian, Kapolres mengaku, pihaknya terus bekerja maksimal agar segera mungkin bisa mengungkap perampokan toko emas yang membuat korban mengalami kerugian hingga miliaran rupiah tersebut.
Ia juga meminta bantuan masyarakat, agar apabila mengetahui langsung kasus tersebut dan mengetahui ciri-ciri para pelaku atau kenal pelaku langsung memberitahukan kepada polisi.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Senin (12/4), kawanan rampok menyatroni Toko Emas Sederhana milik H Khasin (50), warga Desa Bungah Kecamatan Bungah, di Pasar Desa Sembayat.
Baca Juga: Penyebab Tewasnya Saksi Perampokan Agen BRILink di Gresik Masih Misterius
Akibatnya, emas seberat 3,5 kilogram senilai Rp 1,6 miliar dan uang tunai Rp 80 juta yang tersimpan di brankas toko berhasil digasak kawanan rampok.
Dugaan sementara, aksi pembobolan toko emas itu dilakukan sekitar pukul 15.30 WIB. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News