JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli minta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) belajar jadi pemimpin dan tidak cengeng dengan menyeret-nyeret nama Presiden Joko Widodo (Jokowi). ”Belajarlah jadi pemimpin,” tegas Rizal Ramli dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di TVone, Selasa 26 Juli 2016.
Seperti diberitakan, Komite Bersama Reklamasi Pantai Utara yang dipimpin Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli telah menghentikan secara permanen reklamasi Pulau G. Tapi Ahok terus mempersoalkan. Ahok bahkan mempertanyakan surat hasil rekomendasi penghentian reklamasi Pulau G atau Pluit City oleh Tim Komite Gabungan Reklamasi Teluk Jakarta. Sebab, berdasarkan informasi yang didapat Ahok dari juru bicara kepresidenan Johan Budi, belum ada surat yang sampai ke tangan Presiden Joko Jokowi.
Rizal Ramli menilai sangat tidak tepat kalau setiap menghadapi masalah menyeret nama presiden. ”Kasihan Presiden, semua masalah menyeret nama Presiden,” katanya.
Secara tak langsung Rizal Ramli menilai Ahok sudah kehilangan pegangan untuk mempertahankan reklamasi pulau G.
”Ini kapal sudah mau tenggelam kaki siapa saja dipegang,” kata Rizal Ramli yang disambu tepuk tangan peserta ILC.
Rizal Ramli tak ingin pulau yang dibangun melalui proses reklamasi hanya dihuni secara eksklusif orang kaya.
Ia minta agar semua pembangunan di Indonesia sesuai dengan good governance dan clean governance. Ia juga mengaku tak sepakat jika kepala daerah atau pejabat sekarang mengulangi perilaku pejabat Orde Baru yakni membeayai pembangunan dengan cara memanggil para pengusaha kemudian disuruh menyumbang untuk proyek tertentu seperti yang dialami pengembang pulau G.