BONDOWOSO, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 78 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIB Kabupaten Bondowoso mendapatkan remisi di Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-71. Dari 78 tersebut, 5 napi di antaranya langsung bebas.
Kepala Lapas kelas II B Kabupaten Bondowoso Hanafi mengatakan, lima napi tersebut mendapatkan pembebasan bersyarat. Selain itu, napi yang mendapat remisi bebas hanya napi dengan kasus kriminal umum, yaitu kasus pencurian, penggelapan dan perbuatan tidak menyenangkan.
Baca Juga: Relawan Khofifah-Emil Bondowoso Deklarasi Kebulatan Tekad Pemenangan Pilgub Jatim 2024
“Lima orang ini setelah mendapatkan remisi langsung bebas karena memang masa hukumannya sisa satu hingga dua bulan,” ujar Hanafi. Rabu (17/8).
Kelima narapidana yang memperoleh remisi dan langsung bebas pada HUT Kemerdekan RI ke-71 adalah Agus Hariyadi, Agus Sudarso, Samsul, Subair dan Sumarto, yang kesemuanya warga Bondowoso.
“Semua ini berdasarkan pada Undang Undang Nomor 12 tahun 1995 pasal 14, bahwa setiap warga binaan berhak mendapatkan remisi dengan persyaratan sudah menjalani masa tahanan minimal enam bulan dan berkelakuan baik selama menjadi warga binaan," imbuhnya
Baca Juga: Prediksi Cuaca di Bondowoso pada 5 Januari 2024 Oleh BMKG: Berawan
Acara pemberian remisi terhadap 78 warga binaan Lapas Bondowoso ini dilakukan sebelum pelaksanaan upacara bendera HUT Kemerdekaan RI ke-71 dilaksanakan.
Bupati Amin Said Husni selaku inspektur upacara menyampaikan langsung surat keputusan remisi di hadapan puluhan narapidana di halaman Lembaga Pemasyarakatan Kelas II.B Bondowoso.
Bupati Bondowoso yang juga Presiden Republik Kopi itu berpesan kepada para warga binaan yang mendapatkan resmisi agar kembali ke jalan yang benar dan tidak melakukan perbuatan yang serupa.
Baca Juga: BMKG Sebut Bondowoso Cerah Berawan pada 29 Desember 2023
“Dengan harapan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIB Bondowoso ini yang mendapatkan remisi ini bisa kembali kejalan yang benar dan tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh pemerintah dan agama,” harapnya. (gik/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News