PAD 2016 Jeblok, Target APBD Gresik 2021 RP 7 Triliun Bisa Hanya Angan-Angan

PAD 2016 Jeblok, Target APBD Gresik 2021 RP 7 Triliun Bisa Hanya Angan-Angan Wisata pantai Delegan di Kecamatan Panceng, salah satu wisata andalan warga Kabupaten Gresik. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Jebloknya PD (Pendapatan Daerah) Pemkab Gresik dari sektor PAD (Pendapatan Asli Daerah) di APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) tahun 2016 terus menjadi gunjingan. Khususnya kalangan elite politisi baik di jajaran partai maupun DPRD Gresik.

Mereka meragukan janji-janji yang kerap dilontarkan pasangan Bupati-Wabup SQ (Sambari Halim Radainto-Moh. Qoisim) ketika kampanye pada Pilkada (pemilihan kepala daerah) Desember 2015, lalu.

Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas

Sebab, Sambari-Qosim saat kampanye menggembar-gemborkan di akhir jabatan mereka pada tahun 2021 nanti bisa tembus hingga Rp 7 triliun. Bahkan, bisa hingga Rp 8 triliun.

"Sangat diragukan janji itu bisa diwujudkan kalau melihat kondisi pendapatan Gresik yang jeblok seperti saat ini. APBD 2021 bisa tembus Rp 7-8 triliun itu hanya angan-angan," kata Nur Rahmat, warga Kecamatan Kebomas, Selasa (23/8).

Pernyataan masyarakat tersebut sama dengan apa yang dirasakan oleh para poitisi di DPRD Gresik.

Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai

Anggota FPAN DPRD Gresik, Mustajab misalnya, dia juga meragukan kemampuan Sambari-Qosim bisa mewujudkan hingga Rp 8 Triliun hingga akhir masa jabatannya.

Hal itu tampak saat DPRD Gresik membahas RPJMD (Rancangan Pembangunan Jangan Menengah Daerah) Kabupaten Gresik 2016-2021. SQ selama lima tahun menjabat tidak memiliki keberanian mematok hingga tahun 2021 mencapai Rp 7 triliun. Yakni, cuma berani mematok Rp 6,5 triliun.

"Rp 7 triliun saja tidak berani apalagi Rp 8 triliun," ungkap politisi senior PAN asal Kecamatan Sidayu ini.

Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024

Keraguan para wakil rakyat itu makin kuat, tambah Mustajab, ketika DPRD Gresik membahas APBD Perubahan tahun 2016. Ketika pembahasan sektor pendapatan, diketahui PAD di APBD 2016 jeblok. Dari target Rp 900 miliar, hanya kemungkinan bisa diwujudkan Rp 786 miliar. "Sehingga ada losing Rp 114 miliar," terang Mustajab.

Keraguan juga dilontarkan anggota FPDIP, Noto Utomo. "Itu kan janji (APBD tembus Rp 8 Triliun, Red), ya sebisa mungkin harus diwujudkan," kata politisi muda PDIP asal Kecamatan Bungah ini.

"Seharusnya sebelum menentukan target ditakar dulu kemampuannya," ujar Wakil Ketua Banleg DPRD Gresik ini.

Baca Juga: Ketua DPRD Gresik Minta TAPD Tak Sodorkan Draft KUA PPAS yang Belum Rampung

Sementara Kepala DPPKAD (Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) Pemkab Gresik, Dr. Hj. Yetty Sri Suparyati MM mengaku tetap optimis Pemkab Gresik bisa mewujudkan APBD di tahun 2021 tembus hingga Rp 7 triliun. Caranya, Pemkab Gresik harus mencari sektor pendapatan baru.

Dia mencontohkan di Negara penghasil minyak, Qatar. Saat ini sumber minyaknya mulai menurun, sehingga pemerintah mencari sumber pendapatan baru untuk mendongkrak.

"Sekarang di Qatar saat penghasilan minyak turun, wisatanya maju luar biasa, sehingga pendapatan daerah tetap besar," katanya. (hud/ros/rev)

Baca Juga: Upaya Dongkrak PAD, Komisi II DPRD Gresik Studi Banding Pengawasan PBG

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO