SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Banjir bandang terjadi di sejumlah tempat di Madura, kemarin (25/9). Selain banjir, tanah longsor juga mengancam di beberapa wilayah seperti banjir yang terjadi di Kabupaten Sampang dan tanah longsor di Kabupaten Pamekasan.
Dua bencana alam itu terjadi karena huyuran hujan deras yang berlangsung sejak Sabtu (24/9) hingga Minggu (25/9).
Baca Juga: Masalah Banjir Jadi Sorotan Jelang Pilkada 2024 di Sampang
Banjir yang menggenangi kota Sampang terjadi semenjak Sabtu (24/9) malam dan semakin meninggi pada Minggu (25/9) siang.
Pengamatan di lapangan menunjukkan, genangan banjir yang semula setinggi 30 cm makin lama semakin meninggi hingga 120 cm. Cakupan wilayah banjir pun hingga Minggu (25/9) semakin meluas.
Hingga siang tadi, ketinggian genangan banjir di Desa Kamoning dalam kisaran 60 cm hingga 1 meter. Di Desa Pasean genangan mencapai 90-120 cm, Desa Tanggumung 80 cm-1,2 meter. Genangan banjir di wilayah Kelurahan Dalpenang melebar di Jalan Imam Bonjol bagian timur pertigaan Jl. Suhadak sampai SMP 06 ketinggian dengan ketinggian 80-130 cm.
Baca Juga: Jelang Tengah Malam, Pj Bupati Pamekasan Sambangi Warga Terdampak Banjir di Beberapa Titik
Begitupula di area jalan di depan SMK Negeri 1 tergenang 70-125 cm, Jalan Imam Bonjol depan RRI Kelurahan Delpenang tergenang 80-125 cm , Jalan Raya Panggung tergenang hingga 80 cm. Banjir setinggi 80-110 cm juga menggenangi Pasar Bukol hingga wilayah timur Desa Gunung Maddeh.
Genangan semakin melebar ke arah Kelurahan Rongtengah di Jalan Bahagia 80 cm, Jalan Kamboja 60 cm, dan badan jalan di area Monumen Kota Sampang yang berhadapan dengan Masjid Jami Kota Sampang setinggi 120 cm.
Akibat banjir tersebut, sebagian Kota Sampang terendam lantaran luapan air Kali Kemuning. Ratusan rumah penduduk tenggelam dan warga yang rumahnya terkena dampak banjir terpaksa mengungsi ketempat aman.
Baca Juga: Banjir Akibat Hujan Deras Selama Berjam-jam, Jalan Nasional di Sampang Lumpuh
Berdasarkan pantauan di lapangan meluapnya Sungai Kemuning terjadi di empat Kelurahan, yakni Kelurahan Rongtengah, Dalpenang, Gunung Sekar dan Karang Dalam terendam banjir. Selain itu luapan sungai kemuning ini juga mengakibatkan banjir di 5 desa, yakni Desa Pandiyangan, Pangung, Gunung Madah dan Pangongsean
Info dari Ketua Badan Penanggulangan Bencan Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang H. Wisno Hartono, perkembangan banjir Sampang sampai hingga pukul 14.00 WIB terus meluas.
"Kami saat ini bersama Tim Satkorlak lagi fokus penanganan banjir kepada warga untuk memberikan bantuan dibidang logistik," jelasnya.
Baca Juga: Tinjau Banjir di Sampang, Gubernur Khofifah Minta Semua Pihak Patuhi Peringatan BMKG
Dia menyakinkan warga bahwa banjir yang terjadi tidak akan berlangsung lama.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mengimbau agar masyarakat Sampang tidak panik menghadapi banjir kali ini. Pasalnya, berdasar prakiraan cuaca kondisi gelombang air laut tidak separah yang terjadi pada Februari 2016 lalu.
"Kondisi terkini (sore,red), hingga pukul 15.00 WIB, ketinggian banjir sudah mengalami penyurutan sekira 15 centimeter. Air akan terus surut meski agak lamban," kata Kepala BPBD Jatim, Sudarmawan, Minggu (25/9).
Baca Juga: Bupati Ungkap Banjir di Sampang Karena Kapasitas Sungai Tidak Memadai
Dia menjelaskan, pada Februari lalu ketinggian gelombang laut di Selat Madura mencapai 2 meter. Namun untuk saat ini gelombang laut hanya mencapai 1 meter. "Sehingga diprediksi banjir di Sampang tidak akan seesktrem pada Februari lalu," tegas Sudarmawan.
Sementara untuk membantu para korban banjir yang ada di Kabupaten Sampang, Jawa Timur Kementerian Sosial (Kemnsos) menerjunkan dapur umum lapangan (dumlap), Minggu (25/9).
Hal tersebut dilakukan supaya dalam penyaluran bantuan terhadap para terdampak banjir bisa merata. Sebab, dapur umum tersebut bisa mobile, sedangkan masyarakat tidak bisa kemana-mana akibat dikepung banjir.
Baca Juga: 30 Bencana Alam Sambut Pergantian Tahun di Kabupaten Pamekasan
“Saya sudah koordinasi dengan Dinas Sosial Jatim supaya membantu para korban banjir. Dimana agar mendirikan dapur umum di sekitar lokasi,” terang Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa.
Menurut Khofifah, pihaknya juga sudah menerjunkan dumlap supaya dalam pemberian bantuan pada warga terdampak bisa merata. Pasalnya, dumlap tersebut bisa mobile dari satu tempat ke yang lain.
“Kita juga suplai logistik ke lokasi. Kami berharap bantuan ini bisa meringankan beban masyarakat yang terkena banjir,” ujarnya.
Baca Juga: Tinjau Banjir di Sampang, Pangdam V/Brawijaya Salurkan Bantuan
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menjelaskan, pihaknya sudah menyediakan tiga dapur umum untuk melayani warga yang terdampak banjir. ''Tiga dapur umum tersebut ditempatkan di Jalan Pahlawan, Jalan Semeru dan Desa Pasean," kata Saifullah Yusuf.
Pria yang akrab dipanggil Gus Ipul ini mengaku, Pemprov Jatim melalui sudah memberi bantuan lauk pauk dan sebagainya untuk keperluan di dapur umum.
Meski kondisi tidak parah namun Gus Ipul tetap meminta BPBD Jatim terus bekarja sama dengan Pemkab Sampang secara serius mengatasi banjir. Termasuk juga menjaga situasi keamanan di wilayah banjir. "Aparat keamanan juga dilibatkan dan disiagakan untuk mengantisipasi segala kemungkinan akibat banjir ini," kata Gus Ipul.
Baca Juga: Sampang Dilanda Banjir, Satu Tewas Dalam Rumah
Ia mengimbau semua pihak, khususnya warga Sampang dan pengendara yang melintas untuk tetap waspada, serta menaati perintah dari aparat maupun petugas setempat. "Sudah disiapkan tempat dan jalur pengungsian dan diharapkan banjir segera surut karena air di laut ombaknya tidak terlalu tinggi. Sedangkan lalu lintas di Sampang padat merayap," kata dia.(hri/mdr/err/yah/lan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News