GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemkab Gresik terus mengingatkan kepada masyarakat terhadap kebutuhan bahan pokok berupa beras yang terus mengalami peningkatan. Kondisi ini sejalan dengan pertambahan penduduk di Kabupaten Gresik yang terus naik.
Karena itu, Pemkab Gresik saat ini tengah memaksimalkan pemanfaatan pengembangan sumber pangan alternatif selain beras. Program itu untuk mengurangi ketergantungan masyarakat kepada beras sebagai bahan pangan utama.
Baca Juga: Gara-Gara Bakar Sampah, Warkop Ikut Ludes Dilalap Api
"Ketersediaan pangan perlu diperhatikan dalam memenuhi standar gizi," kata Sekretaris Daerah Gresik, Djoko Sulistio Hadi saat membuka lomba masak serba ikan, lomba cipta kreasi resep pangan lokal, lomba cipta menu beragam bergizi seimbang dan aman (B2SA) dalam rangka hari pangan sedunia ke-36 dan gerakan memasyarakatkan makan ikan di WEP (Wahana Ekpresi poesponegoro), Selasa (27/9).
Ia sangat mengapresiasi kegiatan yang bermanfaat yang diadakan DKPP (Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan).
"Saya juga sangat mengapresiasi ibu dan pelajar yang mampu melakukan kreasi makanan/kudapan berbahan dasar lokal," jelasnya. "Melalui lomba semacam ini diharapkan masyarakat mengetahui potensi lokal yang mudah dan murah didapat," sambungnya.
Baca Juga: Damkar Gresik Lakukan Pembasahan Kebakaran Pabrik Plastik di Menganti
Dikatakan ia, disadari atau tidak oleh masyarakat saat ini masyarakat telah dijajah dengan aneka ragam makanan siap saji dengan kemasan yang sangat menarik tanpa memperhatikan kandungan gizi. Untuk itu, ia meminta masyarakat harus hati-hati. Khususnya bagi ibu-ibu yang memiliki anak agar mengatisipasi makanan tersebut.
"Dengan kegiatan ini masyarakat bisa membuat sendiri makanan/kudapan, aneka kreasi makanan dengan kandungan protein tinggi seperti ikan laut dan memanfaatkan potensi lokal," pungkasnya.
Hal senada diungkapkan Ketua I TP PKK Kabupaten Gresik, Hj, Zumrotus Sholihah Qosim. "Kami sangat mengapresiasikan lomba semacam ini. Kalau dilihat hasilnya, ternyata ibu-ibu dan pelajar ini sudah mampu berkreasi," katanya.
Baca Juga: Mesin Pemanas Produksi PT Indospring di Gresik Terbakar
Pada lomba tersebut, ibu-ibu berkreasi membuat makanan dengan bahan dasar ikan, beraneka ragam masakan dan sajian yang cukup menarik. Hal serupa juga dilakukan oleh para pelajar dengan berkreasi membuat makanan dengan bahan dasar makanan lokal non beras.
"Semoga inovasi ini mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat akan potensi lokal, sekaligus jawaban bagi makanan junk food," pungkasnya.
Sementara Kepala DKPP (Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan) Pemkab Gresik, Langu Pindingara menyatakan, bahwa program lomba masak serba ikan dan B2SA merupakan agenda rutin tahunan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi ikan, meningkatkan kreatifitas yang berbasis sumber daya lokal dan meningkatkan mutu gizi pangan, menuju Gresik sehat.
Baca Juga: Efek Pandemi, Serapan Kegiatan dan Anggaran di Pemkab Gresik Masih di Bawah 50 Persen
Kegiatan ini kerja sama dengan TP PKK Kabupaten Gresik dan instansi terkait yang berlangsung selama se hari. Lomba tersebut diikutii seluruh perwakilan kecamatan sebanyak 18 peserta. Sedang pelajar tingkat SLTP sebanyak 6 peserta dan tingkat SLTA sebanyak 6 peserta.
"Dengan lomba ini berharap masyarakat mengetahui potensi sumber daya lokal sebagai upaya meningkatkan konsumsi ikan," katanya. "Kegiatan tersebut juga sebagai gerakan memasyarakatkan gemar makan ikan," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News