GRESIK, BANGSAONLINE.com - Harapan Pemkab Gresik kalau keberadaan proyek Smelter milik PT. Freeport Indonesia yang direncanakan akan dibangun di bumi Gresik sehinnga bisa mencipatkan lapangan pekerjaan sedikitnya 10 ribu lowongan, tampaknya akan kandas.
Sebab, hingga saat ini manajemen PT. Freeport Indonesia belum memutuskan melanjutkan rencana pembangun pabrik tersebut.
Baca Juga: Pascakebakaran, Presdir PTFI Inspeksi Lokasi Common Gas Cleaning Plant di Smelter Gresik
Langkah ini diambil manajemen PT. Freeport Indonesia setelah pemerintah Indonesia hingga saat ini belum memutuskan memberikan perpanjangan izin operasional di Indonesia.
"Sejak pemerintah pusat belum memutuskan memberikan perpanjangan izin, sejak itu lah manajamen PT. Freeport juga belum memberikan kepastian melanjutkan pembangunan Smelter di Gresik atau tidak," kata Kepala Bidang Perizinan pada BPPM (Badan Perizinan dan Penanaman Modal) Pemkab Gresik, Farida Haznah Ma'ruf kepada BANGSAONLINE, kemarin.
Menurut dia, meski manajemen PT. Freeport Indonesia hingga saat ini belum memutuskan melanjutkan membangun Smelter di Gresik, namun perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan tambang emas di bumi Papua ini sudah pernah mengurus izin ke Provinsi Jawa Timur.
Baca Juga: PG Kerahkan Mobil Bronto Skylift Padamkan Kebakaran Smelter, Presdir Freeport Ucapkan Terima Kasih
Bahkan, ada sejumlah izin yang telah dikeluarkan oleh Provinsi Jawa Timur. Izin dimaksud di antaranya, Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). "Kalau mengacu Amdal, Smelter dibangun di kawasan JIIPE (Java Integrated Industrial and Ports Estate) di wilayah Kecamatan Manyar," jelas Farida.
PT. Freeport Indonesia sendiri rencananya akan menggelontorkan dana investasi sebesar Rp 30 triliun lebih dalam pembangunan Smelter di Gresik .
Smelter tersebut kalau jadi berdiri dan beroperasi di Gresik diperkirakan bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 10 ribu orang. "Sehingga, hal itu diharapkan bisa mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Gresik," terangnya.
Baca Juga: Tuntut Tenaga Kerja, Warga Mengare Komplek Gresik Demo Smelter PT Freeport Indonesia
Namun, hingga saat ini beberapa izin yang dibutuhkan juga belum diurus pihak manajemen PT.Freeport di BPPM Kabupaten Gresik. "Izin yang diurus di antaranya, IMB (Izin Mendirikan Bangunan)," pungkasnya.
Sebelumnya, anggota Komisi VII DPR RI asaldapil X (Gresik-Lamongan), Eni Maulani. S menyatakan, pemerintah sudah menyiapkan semua regulasi, termasuk sarana dan prasarana untuk memuluskan pembangunan Smelter Freeprt di Kabupaten Gresik.
Regulasi dimaksud seperti perizinan dan sarana prasarana seperti akses jalan, baik jalan darat seperti jalan tol, dan sarana laut seperti pelabuhan.
Baca Juga: Freeport Dukung Transformasi Era Society 5.0 di 36 Sekolah
Ditegaskan ia, untuk sarana dan prasarana Kabupaten Gresik sudah sangat siap. Sebab, Gresik terdapat jalan tol, dan Pemkab Gresik juga tengah membangun pelabuhan bertaraf Internasional. "Gresik sudah sangat lengkap prasarananya untuk mendukung pembangunan Smelter tersebut, " jelasnya.
Komisi VII (ESDM) DPR RI, kata Eni menyatakan bahwa keputusan untuk pembangunan Smelter Freeport di Kabupaten Gresik melalui perdebatan alot dan panjang. Sebab ada yang meminta Smelter tetap dibangun di Papua, karena di sana lokasi pabrik Freeport. Namun, sebagian anggota Komisi VII juga meminta agar Smelter dibangun di Gresik untuk mendukung industri-industri di Gresik seperti PT Smelting dan BUMN (badan usaha milik negara) seperti Petrokimia Gresik.
Karena terjadi pro-kontra, akhirnya diputuskan Smelter Freeport dibangun di dua wilayah, satu di Papua dengan dana pembangunan dari pemerintah dan satu dibangun di Gresik dengan dana murni dari investor. "Untuk pembangunan Smelter di Gresik membutuhkan investasi sebesar Rp 30 triliun lebih," terang Eni.
Baca Juga: Peringati HUT ke-79 Kemerdekaan RI, Freeport Wujudkan Integrasi Tambang Hulu hingga Hilir
Eni menambahkan, pabrik Smelter Freeport yang dibangun di Gresik nanti merupakan pabrik Smelter yang terbesar di Indonesia dan di Asia Tenggara. Pabrik tersebut sedikitnya bisa menyerap tenaga kerja hingga 10.000 tenaga orang. "Keberadaan Smelter nantinya sangat membantu lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Kabupaten Gresik," pungkas Eni. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News