JOMBANG, BANGSAONLINE.com – Setelah muncul sejumlah figur lama dan baru dalam edisi sebelumnya, kini muncullah nama-nama sejumlah tokoh muda Kabupaten Jombang yang dimungkinkan memiliki peluang menjadi Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Jombang dalam Pilkada tahun 2018 mendatang. Para figur muda ini dinilai memiliki modal sosial dan rekam jejak di bidang politik serta pemerintahan.
Namun demikian, Menurut Aan Anshori, Direktur LinK (Lingkar Indonesia untuk keadilan), masyarakat perlu menyepakati terlebih dahulu bahwa tidak ada satupun sektor layanan publik di Jombang yang benar-benar bisa dinikmati secara optimal dan setara oleh warga. Layanan parkir, administrasi kependudukan, pendidikan, transportasi, kesehatan, pertanian, perizinan, bahkan hingga trotoar belum ada yang layak. Padahal diketahui kabupaten ini mengelola tidak kurang dari Rp 2 Trliun setiap tahun.
Baca Juga: Panas! Saling Sindir soal Stunting hingga 'Kerpek' Catatan Warnai Debat Terakhir Pilbup Jombang 2024
“Problem-problem tersebut menurut saya berakar dari kronisnya tingkat korupsi di setiap lini. Saya bisa katakan hampir tidak ada satu pun pejabat publik maupun wakil rakyat yang bisa menjadi teladan dalam aspek integritas. Indikatornya sederhana; berapa banyak dari mereka yang rutin mempublikasi pajak yang dibayar, jumlah kekayaan, dan pendapatan mereka,” kata Aan kepada Bangsaonline, Kamis (6/10).
Ia menegaskan, absennya figur pemimpin publik seperti ini sangat mempengaruhi cara kerja 12 ribuan PNS yang ada di Pemkab Jombang. Bagi para elit lokal, menjadi bupati dan wakil bupati adalah soal berkuasa, bukan melayani. Cara pandang seperti ini, sayangnya, juga tampak menjangkiti tunas-tunas pemimpin muda.
“Harus saya akui, sebenarnya cukup banyak pemimpin muda lokal yang relatif telah memiliki modal sosial dan rekam jejak di bidang politik dan pemerintahan. NU dan Muhammadiyah adalah gudang pemimpin masa depan,” lanjutnya.
Baca Juga: Kasus Hibah Pokmas APBD Jatim, Anak Cabup Jombang Mundjidah Dipanggil KPK
Aan yang selama ini aktif dalam mengamati kebijakan publik di Jombang itu menyebutkan nama-nama tokoh muda yang dinilai masih memungkinkan untuk bertarung dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) 2018 mendatang.
Nama-nama tersebut adalah Ema Umiyyatul Chusna (Ning Ema), Putri Wabup Munjidah Wahab yang juga Ketua Fatayat NU Cabang Jombang sekarang. Ning Ema saat ini juga tercatat sebagai ketua fraksi PPP DPRD Kabupaten Jombang.
Selain itu, tokoh muda yang dianggap masih muda adalah Subaidi Mukhtar, Wakil Ketua DPRD Jombang. Saat ini, Subaidi juga menjabat sebagai Ketua DPC PKB Kabupaten Jombang. Dia juga dikenal memiliki relasi baik dengan Ketua DPRD Jatim, Halim Iskandar dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.
Baca Juga: Pemilih PDIP dan Demokrat di Jombang Terbelah, Dukung Warsubi-Salman pada Pilkada 2024
Selanjutnya, Aan juga merilis nama Jalaludin Hambali yang tak lain Sekretaris DPD PAN Kabupaten Jombang. Jalal juga termasuk mantan wartawan di kota santri yang saat ini juga aktif di DPD Muhammadiyah Kabupaten Jombang. Ahmad Samsul Rizal, Wakil Sekretaris PCNU Jombang juga dianggap bisa bertarung di panggung Pilbup mendatang.
“Saya kira mereka punya peluang untuk bertarung pada politik elektoral nanti. Ada juga nama Muliasari Kartikawati, dosen di Ciputra Surabaya jebolan Tsukuba University, yang saya tahu betul kapasitas dan integritasnya,” ulas Aan.
Baginya, semua nama tersebut sebagai tokoh muda berkesempatan menunjukkan kemampuannya terhadap masyarakat. ”Nama-nama tersebut selanjutnya perlu membuktikan kepada publik sejauh mana komitmen dan integritasnya terhadap warga Jombang, salah satunya terkait anti politik uang,” pungkas Aan yang juga mantan aktivis PMII Jombang tersebut. BERSAMBUNG (rom/rev)
Baca Juga: Paslon Mundjidah-Sumrambah Tawarkan Solusi atas Maraknya Gangster Meresahkan di Jombang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News