TUBAN, BANGSAONLINE.com - Kualitas pendidikan di Kabupaten Tuban sepertinya perlu terus berbenah. Pasalnya, pendidikan di bumi wali kemajuannya hanya di internal saja. Terbukti, sampai saat ini kualitas pendidikannya belum terlihat dari luar. Hal ini diungkapkan Kepala MAN Tuban, Saifudin Yulianto.
Kata dia, ada beberapa faktor yang mempengaruhi, salah satunya pola pikir masyarakat yang cenderung kurang terbuka.
Baca Juga: Dispendik Tuban Gelar Student Festival Week 2024
"Masyarakat Tuban itu kalau menempuh pendidikan di pesantren ya pesantren, kalau di SMA ya SMA sekalian. Jadi belum sampai memikirkan, bagaimana belajar di sekolah tapi sambil di pesantren," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Jum'at (7/10).
Ia menambahkan, selain pola pikir masyarakat yang kurang terbuka, rata-rata siswa cerdas asli Tuban telah menempuh pendidikan di luar kota yang selama ini menjadi rujukan seperti Surabaya, Malang dan Jombang.
"Banyak siswa di SMP itu pinter, tapi ketika melanjutkan ke SMA ia pilih di luar kota," jelasnya.
Baca Juga: Tingkatkan Literasi, SMKN 1 Tuban Launching Buku Karya Guru Melalui Program "Sagu Sabu"
Menurutnya, kondisi seperti itu sudah seharusnya menjadi tanggung jawab bersama untuk dilakukan perbaikan. Ia meminta pemkab berperan penting demi kemajuan pendidikan di Tuban. Jika perlu instansi dan praktisi pendidikan dilibatkan guna memperbaiki sistem yang ada.
"Tidak perlu membedakan itu dari Kemenag maupun Dikpora. Jika ada komitmen bersama pasti akan membuat pendidikan terus maju dan terlihat dari luar," kata Saifudin.
"Satu lagi, untuk menguji siswa agar memiliki daya saing, pemda maupun instansi-instansi di bidang pendidikan juga harus sering menggelar perlombaan. Minimal setahun sekali digelar kompetisi antar sekolah. Di sini siswa bisa mengembangkan pola pikirnya," imbuhnya. (wan/rev)
Baca Juga: Promosikan Kampus, UPN Veteran Jatim Jalin Kerja Sama dengan SMKN 2 Tuban
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News