Infrastruktur Tak Mendukung, Pengusaha Batal Investasi di Gresik

Infrastruktur Tak Mendukung, Pengusaha Batal Investasi di Gresik Kondisi industri di Kabupaten Gresik. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Sejumlah pengusaha batal investasi di Kabupaten Gresik. Penyebabnya, lantaran sejumlah infrastruktur berupa air dan gas di Kabupaten Gresik masih belum memadai.

Hal ini membuat mereka kemudian beralih mendirikan perusahaan di kabupaten lain di Jawa Timur yang infrastrukturnya sudah siap. Kabupaten yang menjadi jujukan di antaranya, Kabupaten Pasuruan.

"Bos batal dirikan industri di Gresik karena tidak ada ketersediaan air dan gas," kata seorang pengusaha saat menanyakan perizinan di BPPM (Badan Perizinan dan Penanaman Modal) Pemkab Gresik, Senin (10/10).

Menurut dia, seorang pengusaha yang akan mendirikan industri berat sedianya akan mendirikan usaha di sekitar kawasan JIIPE (Java Integrated Industrial and Ports Estate), di Kecamatan Manyar.

Sebelumnya, para pengusaha yang sudah lama beraktivitas di Gresik juga kelimpungan pasca kenaikan UMK (Upah Minimum Kabupaten) Gresik pada tahun 2015 sebesar Rp 2.707.500. Hal ini membuat beberapa perusahaan migrasi atau pindah dari Kabupaten Gresik ke kabupaten/kota lain di Jawa Timur yang penerapan UMK-nya lebih rendah. Di antaranya, di Kabupaten Lamongan yang UMK-nya baru mencapai Rp 1.410.000.

"Memang kami akui, tingginya UMK di Gresik membuat banyak pengusaha di Gresik yang uzlah (pindah) ke Kabupaten Lamongan," kata Ketua Kadin (Kamar Dagang Indonesia) Kabupaten Gresik, Lailatul Qodri kepada sejumlah wartawan, Senin, 6 Juni 2015, silam.

Menurutnya, rata-rata perusahaan yang hengkang dari Gresik dan pindah ke Kabupaten tetangga seperti Kabupaten Lamongan adalah, perusahaan yang bergerak di bidang padat karya. Perusahaan-perusahaan yang hengkang dari Gresik berdasarkan data yang masuk di Kadin Gresik di antaranya, PT New Era, PT Olympic, PT Leker dan lainnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO