SURABAYA, BANGSAONLINE.com -Camat Sawahan M. Yunus hanya bisa berdoa pasca adanya teror bom yang dialamatkan kepada rumah dinas Wali Kota Surabaya. Sebab, peneror yang mengatasnamakan Helmi itu menuntut supaya eks lokalisasi Dolly dibuka kembali.
"Semoga Allah memberikan hidayah kepada pelaku teror bom itu," kata Yunus kepada wartawan di ruangannya, Jumat (21/10/2016).
Baca Juga: Kunjungi Situs Ndalem Pojok, Risma Teteskan Air Mata
Menurut Yunus, tuntutan untuk membuka eks lokalisasi Dolly itu sangat lucu. Alasannya, apabila lokalisasi yang pernah menjadi terbesar se-Asia itu merupakan kemunduran bagi Kota Surabaya.
Ia melanjutkan, Dolly dan Jarak saat ini terus berbenah untuk dijadikan sentra bisnis yang kini banyak menghasilkan produk-produk dari kerajinan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Mulai dari usaha batik, makanan kecil samiler hingga pembuatan sandal dan kaos. "Jadi, kami terus berbenah sekarang," ujarnya.
Yunus menambahkan, lokalisasi Putat Jaya dan Dolly yang telah ditutup oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pada tahun 2014 tidak akan dibuka lagi meskipun ada ancaman bom yang disampaikan seseorang untuk meledakkan rumah dinas Wali Kota dan Balai Kota Surabaya. (yul)
Baca Juga: Hadiri Moonzaya Bersholawat, Risma Bercerita soal Penutupan Dolly
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News