PPDB Online Tak Siap, Dewan Undang Telkom dan Dinas P dan K

PPDB Online Tak Siap, Dewan Undang Telkom dan Dinas P dan K ?Abdullah Fanani, anggota DPRD Kota Mojokerto. foto:yudi eko purnomo/BANGSAONLINE



MOJOKERTO (bangsaonline) - Karena tak juga online, Komisi III DPRD Kota Mojokerto mengagendakan mendatangkan menggelar pihak PT Telkom dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kota Mojokerto, beberapa hari mendatang.

Kedua pimpinan institusi tersebut diklarifikasi menyusul tertundanya launching website Penerimaan Peserta Didik Baru () Online yang sedianya digulirkan 10 Juni lalu.

Baca Juga: 8 SD Negeri Belum Dapat Siswa Baru, Disdik Blitar: Orang Tua Ingin Anaknya dapat Pendidikan Agama

Komisi yang membidangi kesra ini bahkan akan meminta PT Telkom mendemokan aplikasi garapannya yang dibeli Pemkot sekitar Rp 200 juta tersebut. "Dalam pekan ini, Telkom harus kita hadirkan di dewan. Bersama Dinas P dan K selaku penyelenggara () harus praktik di depan kami. Mereka harus menjamin bahwa server dan seluruh variabel perangkat siap seratus persen. Jangan ada pelayanan yang merugikan masyarakat karena anggaran sudah disediakan," kata Abdullah Fanani, anggota DPRD Kota Mojokerto, Senin (16/6) kemarin.

Tertundanya launching website, memunculkan tanda tanya besar. Bahkan kesiapan online di Kota Mojokerto mulai diragukan. Setidaknya jadwal dan tahapan sistem online untuk pertama kali dalam penerimaan peserta didik baru di kota ini terbengkalai.

Minggu ini, idealnya seluruh kesiapan sudah matang. Server dan seluruh aplikasi sudah bisa diakses dengan baik dan terbuka untul umum. Namun hingga saat ini, website yang diprogram khusus untuk www.mojokerto.siap-ppdb.com belum juga bisa dibuka dengan sempurna. Masyarakat yang hendak mencoba pun tidak bisa mengakses.

Baca Juga: PPDB 2024, SMKN 2 Magetan Buka Pengambilan PIN

Hanya ada kalimat siap tanpa didukung informasi pendukung dan tata cara pelaksanaan online. Jangankan tata cara, informasi seputar jadwal saja tidak ada di web.

"Kami tidak pernah tahu bagaimana cara mendaftar online. Tidak diberi tahu. Minimal di balai-balai RW ditempel biar orang kampung tahu," kata Muhammad Solikin, warga Kelurahan Meri, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.

Orang tua ini mulai ikut sibuk memikirkan anaknya yang hendak ke SMA. Dia berharap agar masyarakat terbantukan dengan sistem online. Apalagi tahun ini, kesempatan warga khusus Kota Mojokerto semakin besar diterima di sekolah negeri. Warga dengan ber-KK atau domisili di dalam kota tersedia pagu 90 persen. Mereka juga berhak atas SPP gratis hingga SMA.

Baca Juga: Dinas Pendidikan Jawa Timur Sebut Ada Sedikit Perbedaan pada Jalur Zonasi PPDB 2024

Namun, kesiapan online di kota ini mulai dicemaskan. Tidak saja bentuk konkrit web yang belum terakses. Hingga saat ini, sejumlah sekolah juga masih menunggu kesiapan operasional.

"Sejauh ini belum ada pelatihan khusus teman-teman guru sebagai operator. Kami sedang menunggu ini," ucap Kepala SMKN 1 Mojokerto Harol Krisyandoko.

Dinas Pendidikan Kota Mojokerto telah menetapkan jadwal online dibuka pada 27 - 30 Juni. Waktu yang tinggal menyisakan tidak sampai dua minggu itu belum didukung kesiapan teknik. Bahkan jadwal launching yang seharusnya pada 10 Juni lalu gagal dilakukan.

Baca Juga: Ngaku Bisa Masukkan ke SMP Negeri, Pegawai Kontrak Dispendik Kota Surabaya Ditangkap Polisi

"Minggu ini, kami baru akan diuji cobakan di sekolah-sekolah bersamaan wali murid," kata Sekertaris Dinas Pendidikan Sunardi.

Sunardi yakin, online untuk kali pertama di daerahnya akan berjalan sesuai harapan. Meski di awal-awal muncul polemik mengenai kategori siswa luar kota dengan tidak melihat KK. Untuk online ini, Dindik menggandeng Telkom untuk server dan jaringan. Dindik mengeluarkan anggaran sekitar Rp 200 juta khusus untuk online.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO