KPAI: Demi Tumbuh Kembang Anak, Ayah Harus Luangkan Waktu Sesibuk Apapun

KPAI: Demi Tumbuh Kembang Anak, Ayah Harus Luangkan Waktu Sesibuk Apapun Wakil Ketua KPAI, Susanto. foto: ist

‎PACITAN, BANGSAONLINE.com - Seiring peringatan Hari Ayah Nasional, Sabtu (12/11) kemarin, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta peran ayah semakin dipertegas agar tumbuh kembang anak bisa optimal. Hal tersebut tidak terlepas kompleksnya beragam permasalahan anak, akhir-akhir ini.

Wakil Ketua KPAI, Susanto, dalam keterangan persnya mengatakan, berdasarkan berbagai penelitian menyebutkan, munculnya beragam masalah anak sebagai pelaku menyimpang, di antaranya dipengaruhi oleh fatherless (ketiadaan peran dan figur seorang ayah dalam kehidupan anak). Baik secara fisik maupun secara psikis.

"Adanya masalah kecemasan, perilaku menyimpang, rendah diri, rasa malu, rendah kontrol diri, dari sejumlah laporan riset, dipengaruhi oleh rendahnya peran ayah dalam pengasuhan," tutur komisioner KPAI asal Pacitan itu, Minggu (13/11).

Karena itu, seiring momentum peringatan Hari Ayah Nasional, KPAI memberikan berbagai tips kepada seorang ayah, agar anak tumbuh dengan hebat. Dari berbagai tips jitu tersebut, satu di antaranya, meluangkan waktu untuk anak, sesibuk apapun. Yang kedua, lanjut Susanto, seorang ayah diharapkan bisa memberikan keteladan positif. Karena perkembangan anak tak lepas dari proses belajar sosial dari seorang ayah dan ibundanya.

"Ayah juga harus bisa menjadi penyemangat dan pendukung, agar anak selalu melakukan hal positif," jelas dia.

Selain itu, anak juga harus diberi apresiasi ketika dia berhasil melakukan hal positif. Di lain sisi, seorang ayah juga harus bisa memberikan penjelasan, bila ada kesalahan pada anak. Jadilah pendengar yang baik, agar anak nyaman untuk sharing dalam segala hal. Yang tak kalah penting, hindari perilaku kekerasan dalam pengasuhan. Libatkan anak dalam mengambil keputusan sesuai tahap perkembangannya.

"Pilihlah kalimat yang positif, hindari kalimat merendahkan apalagi bernada melemahkan kepada anak dalam komunikasi kesehatan," sebut pria penyandang gelar doktor ini pada wartawan.

Lebih lanjut, Susanto mengungkapkan, dari beberapa tips tersebut, seorang ayah diharapkan juga bisa memberikan arahan kepada anak agar menghindari game atau permainan dan tontonan yang tidak aman bagi anak. Pantau dan jelaskan agar anak memiliki kemampuan memilih mainan dan tontonan positif.

"Dan yang terakhir, jadilah figur seorang ayah yang bijaksana dalam menyelesaikan masalah. Karena hal demikian akan jadi "sekolah pertama" bagi anak dalam membangun relasi sosial dengan sebayanya," pungkasnya. (yun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO