Bocah Penderita Hidrosefalus di Tuban Akhirnya Dirujuk ke RSUD

Bocah Penderita Hidrosefalus di Tuban Akhirnya Dirujuk  ke RSUD Dewi menggendong anaknya, Joko Waras. foto: SUWANDI/ BANGSAONLINE

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Pasca ramai di media sosial sejak kemarin (13/11), Joko Waras, bocah 14 bulan penderita hidrosefalus yang bertempat tinggal di Dusun Lampah, Desa Sumberejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tuban.

Berdasarkan info yang dihimpun, kondisi bocah tersebut memperhatinkan. Selain lemas, badannya sering panas.

Baca Juga: LKPJ Bupati Tuban, Dewan Soroti Pendidikan dan Kesehatan

Dewi Indah Setya Rini (20), ibunda Joko, mengaku hanya bisa pasrah, karena tidak memiliki biaya berobat ke rumah sakit. Selain itu, ia juga tidak bisa mambuat Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) untuk berobat ke Rumah Sakit secara gratis lantaran sesuai identitas KTP-nya, ia adalah warga Gresik.

"Benar hari ini Joko Waras akan dirujuk ke RSUD Tuban," ujar Camat Rengel, M Mahmud kepada BANGSAONLINE.com, Senin (14/11).

Kata Mahmud, yang bersangkutan langsung dirujuk agar mendapat perawatan secara itensif. Sedangkan, untuk persyaratan, termasuk SKTM untuk berobat sudah diurus oleh pemerintah desa setempat.

Baca Juga: Program Telerehabilitasi Online untuk Penderita Pascastroke Mulai Disosialisasikan

"Keluarga harus menjadi warga Tuban dulu, baru bisa mendapatkan persyaratan berobat ke RSUD. Karena Dewi dan Joko merupakan warga Gresik, tapi bertempat tinggal di Desa Sumberejo," tambah Mahmud.

Setelah dirujuk, rencananya keberadaan dan kondisi bocah itu akan dilaporkan kepada Dinas Sosial agar mendapatkan bantuan untuk biaya hidup maupun berobat.

Saat para jurnalis mengunjungi bocah malang tersebut, Dewi terlihat sedih. Ia meneteskan air mata kala memandang anak lelakinya itu. Menurut Dewi, kepala anaknya semakin membesar sejak mulai lahir hingga sekarang. Ironisnya, ia harus berjuang sendirian untuk merawat anaknya lantaran suaminya pergi meninggalkan rumah tanpa ada kabar.

Baca Juga: Bocah 11 Tahun di Tuban Meninggal Akibat Penyakit Difteri

"Saat lebaran sempat pulang dan memberi uang Rp 150 ribu kepada saya. Habis itu pergi lagi, entah ke mana gak tau, soalnya nomor Hp-nya sudah tidak aktif," papar Dewi.

Sejak ditinggal suami, Dewi bersama anak semata wayangnya hanya tinggal di sebuah rumah berdiding bambu. Terkadang ia mendapatkan bantuan dari tetangga sekitar. "Semoga suami saya juga segera pulang," harap Dewi sambil menggendong anaknya. (wan/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO