SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Untuk mengantisipasi ricuh pada Aksi Damai Bela Islam jilid III yang akan digelar oleh umat Islam pada 2 Desember 2016 (212), Polsek Wonokromo Surabaya mengamankan 1000 ketapel yang diproduksi oleh Darman di Jalan Wonokromo Surabaya.
Ribuan ketapel yang dipesan oleh Dedy yang tinggal di Maros, Makassar melalui adiknya Citra Romadhoni itu, rencananya akan dikirim melalui kapal pada Senin 28 November 2016.
Baca Juga: Kesepian Ditinggal Istri, Pria di Surabaya Ngaku Dapat Bisikan Gaib untuk Setubuhi Wanita Muda
Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Lily Dja’far mengatakan, ribuan ketapel itu dibuat oleh Darman yang dalam kesehariannya bekerja sebagai membuat tiang bendera, dan diminta oleh si pemesan selesai dalam dua hari.
“Belum diketahui akan digunakan untuk apa, namun barang tersebut nyatanya sudah siap pada Minggu sekitar jam 12 malam,” kata Lily yang didampingi Kapolsek Wonokromo Kompol Arisandi, Selasa (29.11.2016).
Namun, Lily sendiri belum bisa memastikan terkait jeratan hukumnya, sebab pihak kepolisian sendiri masih melakukan penyelidikan.
Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap
“Yang kita tahu, ketapel ini kan bisa melukai orang, jadi untuk mengantisipasinya, maka barang-barang tersebut kita amankan, sambil menunggu hasil penyelidikan," jelas Lily.
Berdasarkan pemeriksaan terhadap Citra yang telah memesan ketapel tersebut, pesanan itu dari kakaknya, Dedy, yang ada di Makassar. Rencananya, ketapel itu akan dijual kembali. Ketapel itu sendiri diketahui dibuat dengan memakan biaya sebesar Rp 5,5 Juta Rupiah.
"Saya sendiri kurang tahu untuk apa, tapi yang jelas kata kakak akan dijual kembali di sana. Saya hanya diminta untuk memesankannya saja," ujar Citra.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Senada dengan Citra, Darman si pembuat ketapel mengaku juga tidak mengetahui order yang diterimanya akan digunakan untuk apa. "Saya hanya membuatkan saja sesuai pesanan. Soal mau digunakan untuk apa kan saya tidak tahu. Saya biasa menerima pesanan banyak, tapi umumnya sekitar seratus buah," kata Darman.
Sementara Kompol Lily menambahkan, bahwa Presda GM PT. Pelni Surabaya belum bisa dikonfirmasi terkait keberangkatan kapal yang menuju ke Makassar pada tanggal 28 November 2016. Hal ini untuk memastikan apakah benar barang-barang tersebut akan dikirim ke Makassar dan akan dijual kembali. (irw/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News