JOMBANG, BANGSAONLINE.com – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang memastikan bahwa warga nahdliyin di wilayahnya tidak ada yang akan ikut aksi damai pada Jumat (2/12) di Jakarta. Hal itu dikarenakan mobilisasi massa ke ibu kota berpotensi untuk diadu domba sesama anak bangsa.
Kepastian itu disampaikan Ketua PCNU Jombang, KH Isrofil Amar usai menghadiri upacara ikrar nusantara bersatu di Alun-Alun kota setempat, Rabu (30/11) pagi. “Tidak ada warga NU yang ikut demo 212 ke Jakarta. Kami sudah mengintruksikan kepada warga nahdliyin untuk tidak ikut demo ke Jakarta. Kalau ada yang berangkat, itu individu masing-masing. Secara institusi NU tidak memperbolehkan warganya berangkat ikut demo ke Jakarta. Demi NKRI,” ujarnya.
Baca Juga: Pilkada 2024 di Jombang, KPMP Deklarasi Dukung Gus Salman
Ia mengatakan, pengerahan massa untuk ikut demo ke Jakarta tidak penting karena hanya berpotensi menjadi ajang adu domba antar warga bangsa. “Menurut NU tidak perlu memobilisasi massa ke Jakarta, karena nanti kita berpotensi untuk diadu domba,” lanjutnya.
Sementara itu, terkait proses hukum Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang saat ini masih menjadi tuntutan sebagian warga, bagi Kiai Isrofil cukup diserahkan kepada aparat ppenegak hukum untuk menindaklanjuti.
“Proses hukum itu, kami juga berharap supaya penegak hukum berbuat yang seadil-adilnya. Tidak dipengaruhi oleh sesuatu,” tandasnya.
Baca Juga: PCNU Jombang Lantik 13 MWCNU dan 130 Rating
Kiai yang juga Ketua FKUB (Forum Kerukunan Antar Umat Beragama) Kabupaten Jombang ini memaparkan, dilaksanakannya upacara ikrar nusantara bersatu dalam rangka untuk tetap mempersatukan warga NKRI. “Jangan sampai kita terpecah belah. Bagaimana supaya kita tetap utuh, tidak ada pengaruh yang negatif terhadap bangsa dan negara,” pungkas Kiai Isrofil. (rom/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News