CILACAP, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 12.924 penduduk di Kabupaten Cilacap masih menyandang buta huruf atau tuna aksara. Berdasarkan data pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cilacap, penyandang tuna aksara tersebut tersebar di 22 kecamatan. Sedangkan untuk dua kecamatan yakni Maos dan Kampung Laut, saat ini dinyatakan telah bebas tuna aksara.
Kepala Disdikpora Cilacap, Warsono mengungkapkan, kendala utama dalam pengentasan tuna aksara yakni rendahnya kesadaran warga, untuk mengikuti program yang telah dicanangkan. Berbagai macam metode pendekatan tetap dilakukan, misalnya sosialisasi program pencanangan bebas buta aksara, melalui forum pengajian dan kegiatan kemasyarakatan. Disdikpora Cilacap juga menggencarkan kembali program wajib belajar melalui kelompok belajar (Kejar) paket A, B maupun C.
Baca Juga: Mendadak Sakti, Iwan Fals Rontokkan Puluhan Bata Besar hingga Patahkan Stang Besi
Menurutnya, masih banyaknya penyandang tuna aksara, disebabkan karena program lanjutan pemberantasan buta aksara hanya sampai dasar saja. Seharusnya ada program lanjutan untuk menunjang pemberantasan buta aksara. Sehingga mereka yang belum melek aksara bisa terus belajar dan diawasi.
Meski data Disdikpora menyebutkan jumlah penyandang tuna aksara di Cilacap sebanyak 12 ribuan orang, ada perbedaan data yang dimiliki oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Berdasarkan data pada neraca pendidikan pusat, di Cilacap masih ada 38 ribuan penyandang tuna aksara. Terkait adanya perbedaan data ini, pihaknya akan melakukan penyisiran, agar tiap anak usia sekolah dapat mengenyam pendidikan dasar. (bym1/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News