Puskakom Publik UTM: Keterbukaan Informasi Publik di Madura Masih Rendah

Puskakom Publik UTM: Keterbukaan Informasi Publik di Madura Masih Rendah Surokim, Peneliti Puskakom Publik UTM.

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Index kualitas demokrasi, keterbukaan informasi publik dan akses media massa di madura masih rendah. Hal ini dipaparkan Pusat Kajian Komunikasi (puskakom) Publik UTM berdasarkan hasil kajian tentang demokrasi, mengenai keterbukaan informasi publik dan media massa di Madura selama 2016.

“Ruang publik media masih didominasi elit khususnya elit pemerintah dan pemilik modal. Peran publik, khususnya kelas menengah masih belum menunjukkan progres yang mengembirakan,” kata Surokim, Peneliti Puskakom Publik UTM.

“Dominasi ini membuat check and balance dalam pemerintahan tidak berjalan di masyarakat. Masyarakat banyak memilih acuh dan diam karena berada pada situasi memilih aman. Isu-isu publik kalah jauh dari isu-isu kemapanan dan propaganda yang dikemas dalam public relations elit. Peran check and balance belum menjadi pengawas yg seimbang bagi elit kekuasaan lokal. Elit lokal yang berkuasa masih terlalu kuat dan mendominasi diskursus publik,” ujarnya

Menurutnya, keterbukaan informasi publik juga masih artifisial. Selama ini hanya fokus pada memenuhi aspek kelembagaan, tetapi sumbangsih terhadap daya kritis kultur publikan tidak dan belum berimbas apa-apa. Keterbukaan informasi publik sekadar hanya memenuhi tuntutan lembaga saja. Sumbangan terhadap peradaban akses dan daya kritis publik terhadap informasi kualitasnya masih jauh dari harapan.

“Peran media, masih diwarnai kekerasan terhadap awak media dalam melakukan liputan. Sementara berkembangnya media online dinilai positif terhadap demokrasi di Madura dan perlu peningkatan kualitas dalam informasi, sehingga mampu menghadirkan berita yang bermutu dan berkualitas bagi publik lokal,” ungkap dia.

Meski begitu, Puskakom Publik UTM menilai masih ada beberapa lembaga publik yang mendapat apresiasi, seperti Polres dan Kejaksaan yang dinilai mampu menekan angka narkoba dan korupsi di Madura. Media online yang menyuarakan arus bawah, juga mendapat apresiasi.

Dalama catatan akhir tahun Puskakom Publik UTM, demokratisasi di segala link mulai terlihat mengeliat di Madura karena peran media online berbasis media sosial yang masif dan mampu menjangkau semua lini. Isu-isu publik mulai banyak menghiasi ruang publik di media online Madura. Perkembangan ini harus terus didorong sehingga kualitas media online di Madura akan semakin baik.

“Ke depannya seiring dengan meningkatnya jumlah media online di Madura, perlu dilakukan antisipasi dini agar media online memiliki kepatuhan terhadap kebaikan ruang publik. Minimal bisa meningkatkan kualitas informasi menjadi berita yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga media bisa menjadi ruang sehat bagi masyarakat,” paparnya

“Salah satu isu yang ramai diperbincangkan adalah persoalan security and safety. Hal ini karena banyaknya kejadian begal dan perampokan di wilayah Madura. Tindakan tegas dari pihak keamanan sangat diharapkan dan tidak menambah luas wilayah operasi bandar narkoba di Madura,” ungkapnya. (*/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO