JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Suhu politik pada pergantian tahun menghangat. Kabar mengenai rencana Presiden Joko Widodo untuk melakukan perombakan atau reshuffle kabinet santer beredar.
“Saya dengar memang ada (reshuffle) Januari ini, tapi tunggu saja keputusan Presiden,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Syarifuddin Sudding, dikutip dari Tempo.co.
BACA JUGA:
- Reshuffle Tak Signifikan: Mendepak Yang Tak Sealiran, Mengakomodasi Ketum PAN
- M Luthfi dan Sofyan Djalil Dicopot, Zulkifli Hasan Masuk Kabinet, ini Daftar Menteri Baru
- Reshuffle Kabinet 15 Juni, 63,1 Persen Publik Setuju Jokowi Rombak Menteri
- Cak Imin Dituding Pemicu Demo 11 April, Luhut, dan Bahlil Tersudut, Politikus PDIP Desak Dicopot
Seorang pengurus teras Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengatakan rencana perombakan kabinet itu sudah muncul pada pekan pertama November lalu. Pasalnya, Presiden Jokowi tidak puas terhadap kinerja sejumlah menteri.
Namun, pelaksanaan reshuffle terpaksa tertunda karena munculnya demonstrasi pada 2 Desember lalu. Untuk menghindari situasi politik yang semakin memanas, Presiden Jokowi memilih untuk menundanya hingga kondisi dianggap sudah tenang.
“Jadi diundur lagi, bisa pertengahan Januari,” katanya.
Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan di Dewan Perwakilan Rakyat, Bambang Wuryanto, tidak mau berkomentar ihwal informasi tersebut. “Tanyakan ke Presiden,” tutur Bambang.
Kabar rencana perombakan kabinet itu juga berembus kencang di Istana Negara.
“Memang makin santer kabar tentang rencana pergantian menteri,” ucap juru bicara Istana Kepresidenan, Johan Budi Sapto Pribowo, Rabu pekan lalu.
Namun, menurut Johan, ia belum pernah mendengar rencana reshuffle itu langsung dari Presiden. “Saya belum pernah mendengar langsung dari Presiden Joko Widodo soal ada reshuffle lagi. Merombak kabinet sepenuhnya kewenangan sekaligus hak prerogatif Presiden Joko Widodo,” ujar Johan.