LEBAK, BANGSAONLINE.com - Komandan Kodim (Dandim) Lebak, Banten dicopot dari jabatannya. Hal ini pasca Kodim Lebak menggelar latihan Bela Negara terhadap Front Pembela Islam (FPI) pada 5 hingga 6 Januari 2017. Gelaran latihan ini dianggap tidak sesuai dengan prosedur.
Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) III/Siliwangi Letkol Arh M Desi Ariyanto mengatakan latihan ini seharusnya sudah memperoleh persetujuan secara hirarkis. Dandim lebih dahulu melapor kepada Danrem dan selanjutnya kepada Pangdam.
Baca Juga: Dandim Lebak Dicopot Gara-gara Gelar Bela Negara untuk FPI, HNW: Harusnya Didukung
"Ditemukan kesalahan prosedur yaitu Dandim tidak berlapor terlebih dahulu baik kepada Danrem maupun Pangdam III/Siliwangi sebelum menyelenggarakan kegiatan Bela Negara," ujar Desi dikutip dari Merdeka.com, Minggu (8/1).
Pangdam III Siliwangi Mayor Jenderal TNI Muhammad Herindra pun mengambil tindakan terhadap anak buahnya.
"Pangdam memutuskan memberikan sanksi kepada Dandim Lebak yaitu dicopot dari jabatannya dan segera digantikan oleh pejabat yang baru," ungkapnya.
Desi juga menegaskan jika latihan yang dilakukan TNI bersama anggota FPI bukan lah kegiatan militer. Informasi yang dihimpun, latihan TNI kepada anggota FPI diikuti lebih dari 100 orang. Latihan dilakukan di salah satu pesantren di Lebak.
Letkol Arh M Desi Ariyanto menegaskan latihan yang dilakukan TNI bersama anggota FPI di wilayah Lebak, Banten adalah Bela Negara bukan militer.
"Bersama ini perlu disampaikan bahwa seluruh kegiatan latihan tersebut bukanlah latihan militer tetapi latihan Bela Negara," kata Desi.
Menurut Desi, latihan Bela Negara adalah untuk meningkatkan rasa cinta Tanah Air kepada bangsa dan negara. (Merdeka.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News