PACITAN, BANGSAONLINE.com - Sejumlah konsumen rokok di Pacitan mengeluhkan adanya bau pesing atas rokok produkan lokal yang selama ini mereka konsumsi. Seperti dialami Slamet, salah seorang perokok aktif ini. Ia mengaku seringkali ditegur sama rekan-rekannya saat menyulut rokok produkan lokal.
"Kalau penikmatnya nggak merasakan ada bau pesing. Namun asap yang tersembul dari hisapan rokok tersebut, acap kali berbau pesing," tutur dia, Jumat (20/1).
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
Hal senada juga dialami konsumen rokok lainnya. Ia mengaku juga pernah ditegur rekannya gara-gara asap rokok yang dihisapnya memunculkan bau pesing. Namun setelah berganti rokok bungkus lain yang masih satu merek, bau tak sedap itu hilang.
Sementara itu, Widarto, salah seorang pengusaha rokok di Pacitan mengatakan, munculnya bau tak sedap dari asap rokok itu ditengarai adanya kesalahan pengolahan cengkih. "Mungkin itu karena kesalahan pengolahan cengkih sebelum dilinting menjadi rokok," kata dia, saat dikonfirmasi.
Wiwid, begitu pengusaha rokok asal Tulungagung ini akrab disapa menjelaskan, sebelum diramu dan dicampur dengan tembakau serta saos penyedap lainnya, butiran cengkeh kering biasanya direndam terlebih dulu. Setelah itu ditiriskan lalu dijemur hingga kering. Kemudian, cengkih baru dirajang dan dicampur dengan bahan baku rokok lainnya. Proses tersebut memang perlu kehati-hatian. Khususnya air rendaman harus selalu dijaga kebersihannya.
Baca Juga: Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...
"Kalau teledor, akan menyebabkan bau yang tidak sedap. Sehingga citra rasa rokok memang akan berubah," terang Wiwid seraya menegaskan, kalau rokok tersebut bukan produksinya.
Apakah bau pesing itu akibat air rendaman cengkih tercemar air kencing? Menurut Wiwid, munculnya bau pesing itu disinyalir memang berasal dari cengkih yang tidak benar pengelolaannya. "Namun bisa jadi air rendaman, dikencingin pekerja. Sementara petugas ceker pabrik tidak menyadarinya," tukas dia. (yun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News