Gubernur Sarankan Revitalisasi daripada Bangun Pabrik Gula Baru

Gubernur Sarankan Revitalisasi daripada Bangun Pabrik Gula Baru Menteri BUMN Rini Soemarno saat mengunjungi pabrik gula Asembagus di Situbondo. Pabrik gula ini termasuk salah satu pabrik yang akan ditutup.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur berharap pemerintah pusat lebih memperhatikan revitalisasi pabrik gula yang rencananya akan ditutup, dibandingkan membangun pabrik gula baru di Jatim.

"Lah ya, lebih baik melakukan revitalisasi yang delapan (pabrik gula, Red). Kemudian yang Tulangan dicek betul seberapa parahnya," ujar menjawab pertanyaan perlukah membangun pabrik gula baru, Jumat (10/3).

Baca Juga: Disperdagin Kota Kediri Lakukan Tera Ulang DCS di Pabrik Gula

Pakde Karwo, sapaan akrab melanjutkan, dirinya beberapa waktu yang lalu telah memanggil para ahli. Dari sembilan pabrik gula yang direncanakan akan ditutup, hanya pabrik gula Tulangan Sidoarjo agak berat kondisinya. Sedangkan sisanya masih bisa dilakukan revitalisasi.

"Saya tadi (kemarin, Red), telah berbicara dengan PT Perkebunan Nasional (PTPN) X menyampaikan bahwa pada prinsipnya penghapusan sembilan pabrik gula itu, saya tidak setuju," urainya.

Sementara mengenai alasan kekurangan tebu, Pakde Karwo menilai, hal tersebut kurang tepat. Pasalnya, kurangnya produksi tebu ini disebabkan oleh rendemen yang terkadang rendah. Di mana pada waktu rendemen rendah, masyarakat akan beralih menanam padi dan jagung. Sebaliknya, jika rendemen tinggi maka pemilik lahan akan kembali menanam tebu.

Baca Juga: Pakde Karwo Berlabuh ke Partai Golkar

Namun, tidak seluruh wilayah di Jatim kekurangan tebu. Pakde Karwo mencontohkan, seperti di daerah Malang Selatan pasokan tebu masih banyak. "Sekarang di Malang Selatan, yaitu Kebun Agung, pasokan tebu masih banyak. Bahkan kelebihan pasokan," tuturnya kepada wartawan.

Sedangkan untuk penambahan kapasitas produksi, orang nomor satu di lingkungan Pemprov Jatim tersebut mengungkapkan bisa saja hal itu dilakukan. Mengingat selama ini kapasitas produksi gula di Jatim masih jauh dari target. "Kita ini hanya 2,25 juta ton, perlunya adalah 5 juta ton (per tahun). Kita masih minus banyak sekali," bebernya.

Hal senada, anggota komisi B DPRD Jatim Agus Maimun. Politisi PAN itu mengungkapkan sah-sah saja jika pabrik tebu baru dibangun, selama itu didirikan di tempat pabrik gula lama tidak masalah. Dengan begitu, sesuai revitalisasi yang diinginkan oleh Pemprov Jatim. "Kalau di kabupaten yang lama atau berdekatan itu bagus. Apalagi membangun lama," kata Agus.

Baca Juga: Tanggapi Keluhan Warga Terkait Limbah Pabrik Gula, DLH Kota Madiun Jembatani Kedua Pihak

Menurutnya, yang perlu diperhatikan tentang menurunnya produktivitas tebu banyak hal. Salah satunya dengan menurunnya lahan tebu di Jatim. Selain juga rendemen tebu yang juga rendah di waktu-waktu tertentu.

"Jadi bukan pabrik gula yang tidak efisien, melainkan banyak juga permasalahan mengenai kurangnya produktivitas tebu," ujarnya.

"Kalau ingin bangun seperti Glenmore itu yang bagus. Saya harap membangun baru tapi juga bisa menyerap masyarakat disekitar situ juga. Karena itu tanah mereka juga," tandasnya. (mdr/rev)

Baca Juga: Pakde Karwo, Mantan Gubernur Jatim, Diperiksa KPK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO