BLITAR, BANGSAONLINE.com - Potensi Blitar sebagai daerah penyumbang produksi gula nasional diharapkan terus ditingkatkan. Saat ini, Blitar menyumbang stok nasional gula hingga 100 ribu ton. Jumlah itu diharapkan terus bertambah dengan perluasan lahan penanaman tebu.
"Sesuai instruksi Bapak Presiden, kami mendorong produksi gula untuk bisa memenuhi gula konsumsi masyarakat. Saat ini, masih terjadi gap, antara produksi dan kebutuhan," ujar Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Putu Juli Ardika saat meninjau produksi gula di PT RMI pada Jumat (5/8/2022) sore.
Baca Juga: Pembukaan GIIAS 2024, Adhy Karyono Sebut Ekspor Industri Otomotif Jatim Tembus 117,6 Juta USD
Kemenperin akan terus mendorong produksi gula di masing-masing wilayah melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan digitalisasi. Sehingga, produksi gula dapat meningkat dari sebelumnya.
"Disini sudah melakukan ketiganya, jadi sudah bagus. Untuk itu perlu adanya pengawasan dan menjaga kinerjannya tetap optimal," terangnya.
Wakil Direktur Utama PT RMI, Syukur Iwantoro menyebutkan, kontribusi gula yang secara nasional mencapai 100 ribu ton untuk tahun ini. Meskipun kondisi cuaca tidak sedang bagus namun jumlah produksi dapat meningkatkan dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga: Disperdagin Kota Kediri Lakukan Tera Ulang DCS di Pabrik Gula
"Kalau peningkatan ini bisa terus continue selama lima bulan, kami bisa menyumbang 150 ribu ton gula secara nasional," kata Syukur.
Diprediksi Syukur, Blitar berpotensi sebagai produsen gula lebih besar lagi. Itu karena luas lahan tebu yang ada saat ini masih bisa bertambah.
"Saat ini masih ada sekitar 22 ribu hektare yang merupakan lahan tidur ini bisa menjadi potensi untuk lahan tebu baru. Karena yang kita tahu terjadi penambahan lahan tebu baru dua kali lipat per tahunnya," pungkas Syukur. (ina/ns).
Baca Juga: Petrokimia Gresik Terima Penghargaan National Lighthouse Industri 4.0 Dari Kemenperin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News