SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Merasa nasibnya dipermainkan, guru honorer di bawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang terpaksa ngeluruk kantor Disdik. Mereka mempertanyakan kenapa gajinya selama tiga bulan belum dibayar juga.
Abd Munif (36) salah seorang guru guru honorer SM*N Torjun, mempertanyakan kontrak honorer daerah yang berakhir sampai tahun 2018 akhir, namun sudah tiga bulan belum dibayar juga.
Baca Juga: Pemotongan Gaji GTT di Sampang, Ketua DPRD Minta Polisi Tetap Tangani Kasus Meski Laporan Dicabut
"Kami datang menuntut hak, besaran honor kami sebesar Rp 1 juta per bulan. Kok belum juga dibayar," ungkapnya.
Dijelaskan Munif, meski sampai saat ini gajinya belum dibayar, tenaga honorer tetap masih bekerja sebagai pengajar. Gaji itu dinilai sangat penting untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Sehingga diharapkan pemerintah mempunyai hati nurani dan segera mencairkan hak honorer.
“Bagi kami sangat besar uang gaji itu, seperti emas, beda dengan pejabat yang sudah PNS,” jelasnya.
Baca Juga: Disdik Sampang Diduga Kerap Potong Honor GTT
Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Disdik Sampang Achmad Mawardi berdalih belum dicairkannya gaji honorer karena masih menunggu payung hukum yang jelas. Bahkan, selama ini sudah ada pengalihan wewenang dari pemerintah daerah ke provinsi.
“Terlambatnya gaji tenaga honorer bukan terjadi di Sampang saja, malainkan daerah lain. Sebenarnya anggaran gaji honorer sudah ada di APBD 2017. Tapi tunggu kepastian hukum dulu, pengalihan wewenang ini bukan hanya lembaganya melainkan tenaga honorer juga,” ujarnya.
Disdik saat ini tidak bisa berbuat banyak. Untuk itu, pihaknya berjanji akan membicarakan persoalan tersebut dengan pengambil keputusan bersama Inspektorat dan Dispendaloka. (hri/rev)
Baca Juga: Pernah Dijanjikan Jadi PNS, Mantan Atlet Atletik SEA Games Asal Sampang Hanya Jadi Guru Honorer
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News