729 Faskes Siap Layani Pengidap HIV-AIDS

729 Faskes Siap Layani Pengidap HIV-AIDS

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Human Immunodeficiency Virus - Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV-AIDS) menjadi salah satu penyakit yang mendapat perhatian khusus Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur selain kusta dan tuberkulosis (TBC). Untuk itu, Dinkes Prov. Jatim telah menyediakan sebanyak 729 Fasilitas Kesehatan (Faskes) untuk melayani pengidap HIV-AIDS.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jatim, Ansarul Fahrudda mengatakan, pengidap HIV-AIDS saat ini tidak perlu risau karena sekarang ada Faskes yang menyediakan layanan tes HIV-AIDS. Faskes berupa Rumah Sakit (RS) dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jatim sudah bisa dikunjungi pengidap HIV-AIDS.

“Dulu mungkin pengidap HIV-AIDS harus ke rumah sakit tertentu di Surabaya sehingga ada yang enggan memeriksakan diri. Mungkin terkendala jarak atau masih malu dan takut. Mengatasi persoalan itu, kami mengambil langkah penyediaan layanan di Faskes agar pengidap HIV-AIDS bisa didorong mau berobat,” jelas Ansarul di kantor Dinkes Jatim, Rabu (29/03).

Lebih lanjut, Ansarul mengungkapkan, berdasarkan catatan Dinkes Jatim hingga Desember 2016, pengidap HIV mencapai 39.034 orang, sedangkan penderita AIDS sebanyak 17.314 dari kasus HIV.

Kasus HIV- AIDS, tambah Ansarul, ditemukan merata di semua daerah di Jatim. Fakta menarik lain adalah pengidap HIV-AIDS terbanyak berada pada kelompok usia produktif yakni usia 15 sampai dengan 24 tahun, dengan komposisi laki-laki 56 persen dan wanita 44 persen.

Dikatakannya, peningkatan kasus HIV di Jatim dalam lima tahun terakhir sekitar 2 hingga 3 persen. Dinkes Jatim memperkirakan kasus HIV mencapai sebanyak 57.321 kasus. Tiga urutan kabupaten/kota di Jatim dengan penemuan kasus baru HIV terbanyak di tahun 2016 adalah Kota Surabaya sebanyak 954 pengidap, Kabupaten Jember 639 pengidap, dan Tulungagung 410 pengidap.

Penularan Virus HIV, tutur Ansarul, bisa disebabkan oleh dua faktor di antaranya melalui hubungan seks tidak aman atau heteroseksual dan penggunaan narkoba, seperti psikotropika dan zat adiktif, khususnya yang menggunakan jarum suntik. (mid/ros) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO