Tiap Bulan, 10 Hingga 15 Warga Blitar Tertular Virus HIV

Tiap Bulan, 10 Hingga 15 Warga Blitar Tertular Virus HIV Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit Dinkes Kabupaten Blitar, Krisna Yekti.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Angka penularan Human Immunodeficiecy Virus (HIV) di Kabupaten Blitar semakin memprihatinkan. Dinas Kesehatan setempat mencatat, setiap bulan setidaknya ada 10 hingga 15 penderita baru dilaporkan terinfeksi HIV. Hal ini seperti diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Krisna Yekti.

"Setiap bulan laporan yang masuk ke kami ada 10 hingga 15 penderita baru. Ini baru yang melapor atau temuan petugas Dinkes. Artinya dimungkinkan masih ada yang belum melapor atau bahkan menutup diri ketika merasa mulai terjangkit virus," papar Krisna Yekti, Selasa (6/11/2018).

Baca Juga: Ibu Rumah Tangga Dominasi Kasus Baru HIV/AIDS di Kabupaten Blitar, Kok Bisa?

Penderita baru HIV/AIDS di Kabupaten Blitar didominasi warga berusia produktif, yakni 35 hingga 45 tahun. Namun beberapa di antaranya juga ada yang masih balita dan remaja. Selain didominasi kelompok usia produktif, mereka yang tertular HIV rata-rata adalah yang memiliki risiko tinggi penularan HIV.

"Kebanyakan penularannya memang melalui hubungan seks. Sehingga banyak di antara mereka memang kelompok risiko tinggi atau risti. Namun ada juga ibu rumah tangga dan balita. Untuk ibu rumah tangga biasanya tertular dari suaminya, sementara balita tertular dari ibunya," jelasnya.

Menurut dia, sejak ditemukan pertama kali tahun 2005 lalu, hingga sekarang, jumlah penderita HIV/AIDS mencapai 1.332. Dari jumlah tersebut, 361 di antaranya meninggal dunia. "Dari jumlah tersebut, 612 HIV, sedangkan 710 AIDS," imbuhnya.

Baca Juga: Penyuka Sesama Jenis Duduki Peringkat Kedua Penyumbang HIV/AIDS di Kota Blitar

Menanggulangi semakin meluasnya penularan HIV AIDS, Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Dinkes sebenarnya sudah melakukan berbagai upaya. Salah satunya adalah dengan upaya sosialisasi serta edukasi kepada masyarakat terkait bahaya dan penularan HIV/AIDS. Sedangkan bagi mereka yang sudah tertular Dinkes terus memberikan pengobatan rutin dan memberi pendampingan.

"Selain sosialisasi untuk menanggulangi meluasnya penularan virus pengobatan terhadap mereka yang sudah tertular juga terus dilakukan. Melalui Poli VCT (Voluntary Counselling and Testing) di RSUD Ngudi Waluyo, Kabupaten Blitar," pungkasnya. (ina/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO