BLITAR, BANGSAONLINE.com - Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Blitar perlu mendapatkan perhatian khusus. Hal itu karena data Dinas Kesehatan setempat menyebutkan, puluhan penderita baru ditemukan hanya dalam waktu dua bulan.
Terhitung sejak Januari hingga Februari 2018, Dinkes Kabupaten Blitar mencatat sudah ada 19 penderita baru HIV/AIDS di Kabupaten Blitar. "Iya, tahun ini selama dua bulan diawal tahun sudah ada 19 penderita baru," ungkap Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit Dinkes Kabupaten Blitar Krisna Yekti, Rabu (28/3).
Baca Juga: Ibu Rumah Tangga Dominasi Kasus Baru HIV/AIDS di Kabupaten Blitar, Kok Bisa?
Dari jumlah itu, Dinkes merinci pada bulan Januari ada delapan penderita. Tiga orang positif HIV, dan lima orang AIDS. Sementara pada bulan Februari total ada 12 penderita, lima orang menderita HIV dan tujuh orang menderita AIDS.
"Biasanya AIDS baru akan muncul dan di rasakan ketika virus telah merusak banyak sel. Sehingga membutuhkan waktu hingga AIDS muncul, sejak pertama kali virus HIV menginfeksi tubuh pasien," jelas Krisna.
Menurut dia, jumlah 19 penderita baru HIV/AIDS ini diketahui dari penambahan pasien di klinik VCT RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.
Baca Juga: Penyuka Sesama Jenis Duduki Peringkat Kedua Penyumbang HIV/AIDS di Kota Blitar
Dengan tambahan 19 kasus ini, tercatat selama kurun waktu 13 tahun sejak penyakit yang menyerang kekebalan tubuh itu ditemukan pertama kali di Kabupaten Blitar 2005 lalu, jumlah penderita HIV/AIDS mencapai 1.236 kasus.
Dari jumlah itu tercatat 357 penderita meninggal dunia. Penyebab utamanya masih karena perilaku seks bebas dan penggunaan narkoba.
"Kita terus melakukan berbagai upaya untuk menekan jumlah kasus, dengan tindakan persuasif dibantu berbagai elemen masyarakat. Dan di tahun 2018 ini kami berharap jumlah kasus juga semakin menurun," jelasnya.
Baca Juga: Tiap Bulan, 10 Hingga 15 Warga Blitar Tertular Virus HIV
Untuk diketahui dari tahun ke tahun jumlah kasus HIV/AIDS di Kabupaten Blitar memang mengalami penurunan. Namun masih berada diatas angka seratus. Selama tiga tahun tetakhir terhitung sejak 2015 hingga 2017 Dinkes menemukan 433 kasus baru. 2017 ditemukan sebanyak 115 penderita baru, tahun 2016 ada sebanyak 160, sedangkan tahun 2015 lalu tercatat 158 kasus baru. (ina/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News