SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ketertinggalan pulau Madura dari wilayah lain di Jawa Timur membuat DPRD Jawa Timur prihatin. Pasalnya, Pulau Madura punya banyak potensi alam luar biasa yang kalau dikelola dengan baik akan bernilai ekonomis tinggi. Satu di antara sekian banyak potensi alam Madura adalah bentang pantai yang panjang sehingga memiliki garam yang berlimpah. Tak salah kalau Madura dijuluki Pulau Garam.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim, Sri Untari Bisowarno sangat mendukung jika Pulau Madura dikembangkan menjadi produsen garam terbesar di Indonesia. Dengan begitu, wilayah Madura menjadi sentra garam nasional. Namun, kualitasnya juga harus ditingkatkan agar kebutuhan industri tak perlu harus impor karena bisa dipenuhi dari dalam negeri.
Baca Juga: Komitmen Wujudkan Hilirisasi Dalam Negeri, Antam Borong 30 Ton Emas Batangan Freeport
"Swasembada garam itu tak bisa dibebankan kepada para petani garam, tetapi seluruh stakeholder terkait harus bisa bersatu membantu petani garam supaya bisa meningkatkan produksi dan kualitasnya setara dengan garam impor. Kalau perlu petani garam Madura kita bantu untuk studi banding ke Australia," jelas Untari, Minggu (7/5).
Menurut Untari, jika Madura mampu menjadi sentra produksi garam nasional, pihaknya yakin kesejahteraan masyarakat Madura bisa cepat terealisasi. Alasannya, Pulau Madura sudah memiliki sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang cukup kuat untuk membiayai pembangunan di Madura.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim ini berharap, Pemprov Jatim menggerakkan instansi terkait seperti Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) agar mengembangkan teknologi untuk meningkatkan kualitas garam Madura. Bahkan bila perlu, DKP bisa menggandeng Kementerian Riset dan Teknologi atau Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Baca Juga: Pesan Pj Gubernur Jatim saat Terima Yankes Bergerak di Grahadi
“Saya kira tak ada yang mustahil di era teknologi seperti saat ini. Saya yakin ada rekayasa teknologi untuk meningkatkan kualitas garam Madura maupun mensiasati kendala cuaca yang mempengaruhi kualitas garam di Madura,” ujar politisi perempuan PDI Perjuangan yang namanya masuk dalam penjaringan Pilgub Jatim itu.
Terpisah, Gubernur Jatim, Soekarwo mendorong sektor pertanian Madura dikelola secara serius. Menurut Pakde Karwo sapaan akrab Soekarwo, sebelumnya juga sudah dilakukan diskusi dengan Universitas Negeri Trunojoyo (Unijoyo) Bangkalan mengenai potensi pertanian di Madura. Hasilnya, potensi di Madura cukup besar di bidang pertanian, di antaranya untuk ditanami jagung, tebu, dan tembakau serta meningkatkan produksi garam.
Upaya meningkatkan perekonomian di Pulau Madura, berdasarkan kajian jangka pendek sebaiknya dilakukan melalui pertanian, karena jika dilakukan industrialisasi masih rawan konflik sosial, khususnya menyangkut ketersediaan tenaga kerja skill dari Madura masih kurang memadai.
Baca Juga: Pj Bupati Bangkalan Serahkan Bantuan Modal Usaha untuk IKM dari DBHCHT 2024
“Itu bisa menyebabkan keruwetan tersendiri. Untuk menjadi kawasan industri, masyarakat Madura harus dibekali dengan skill terlebih dahulu. Makanya untuk jangka panjangnya dilakukan lewat pendidikan dan kesehatan karena itu bagian dari Human Invesment,” tegas Pakde Karwo. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News