Ahmad Nurhamim
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Sejumlah PKL (pedagang kaki lima) Pujasera di joglo terminal pembantu GKB (Gresik Kota Baru) Randuagung, Kecamatan Kebomas, memprotes Diskop UKM dan Perindag (Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan) Pemkab Gresik.
Mereka protes lantaran tidak mendapatkan jatah stan pasca Pujasera tersebut direnovasi pihak Diskop. Padahal, mereka mengaku sudah berjualan di sana sejak tahun 1995 dan telah mendapatkan izin berjualan dari pemerintah setempat.
Baca Juga: Satpol PP Gresik Tertibkan Pedagang di Trotoar Depan Pasar Baru
Mereka yang tidak mendapatkan stan berjualan adalah PKL yang berjualan di stan bagian bawah.
"Dari 18 PKL yang berjualan di stan bawah joglo terminal pembantu GKB, ada 7 hingga 8 yang tidak mendapat jatah stan dari Diskop. Padahal, mereka sudah berjualan sejak tahun 1995," kata Ketua DPD KUKMI (Kerukunan Usahawan Kecil dan Menengah Indonesia) Kabupaten Gresik, Ahmad Nurhamim, kepada BANGSAONLINE.com, Senin (15/5/2017).
"Makanya mereka protes. Mereka mempertanyakan kenapa tak dikasih stan. Padahal mereka sudah menempati sejak 1995," ungkap Ketua DPD Golkar Gresik ini.
Baca Juga: Viral, Disorot DPRD Gresik, Sentra PKL MAG Terancam Mati di Lumbung Padi
Nurhamim menyatakan akan menelusuri 8 stan PKL yang sudah diplotting Diskop. "Sebab, hingga saat ini 8 stan tersebut informasinya belum jelas siapa yang akan menempatinya, PKL dari mana," tegasnya.
"KUKMI telah berkirim surat kepada Bupati dan Ketua DPRD Gresik meminta agar 18 PKL yang sudah berjualan sejak 1995 diberikan prioritas," pungkasnya.
Sekadar informasi, pasca direnovasi, kini stan PKL di joglo terminal pembantu GKB berjumlah 32 stan. Untuk bagian bawah ada sebanyak 18 stan, dan yang atas ada 14 stan. Untuk stan bagian atas, kini sudah full ditempati PKL yang sudah lama berjualan di sana. (hud/rev)
Baca Juga: Malam 25 Ramadan, 500 PKL Mengalap Berkah di Sekitar Makam Sunan Giri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
