BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Pagelaran Srawung Seni yang diadakan Bekraf bersama Yayasan Swagaloka Jakarta selama tiga hari hingga Sabtu (20/6) di Gedung Wanita Banyuwangi, diharapkan menjadi pemersatu kesenian Indonesia.
Pagelaran tersebut menampilkan pertunjukan seni tradisi kontemporer di setiap daerah seluruh Indonesia. Pertunjukan ini juga menghadirkan para pakar pakar seni daerah untuk bisa mempertunjukan sebuah karya seni karyanya yang berupa tari, teather maupun puisi.
Baca Juga: Dongkrak Pencatatan KI Komunal, Kemenkumham Gandeng Pemkab Banyuwangi-Dewan Kesenian Blambangan
Para pelaku seni daerah maupun masyarakat diajak untuk berdialog tentang seni bersama penari nasional Didik Nini Thowok asal Yogyakarta. Pagelaran ini juga mengaplikasikan tari daerah bersama puisi maupun karya teater.
Pada kesempatan itu, Kepala Yayasan Swagaloka, Drs soryandaro memberikan sertifikat penghargaan kepada para maestro seniman Banyuwangi. Di antaranya kepada maestro Gandrung Banyuwangi, Mbok Temu.
Dalam pagelaran seni ini, para penari Yayasan Swagaloka dari Jakarta berduet dengan sanggar tari Alang-alang Gumitir yang mempersembahkan pertunjukan tradisi seni kontemporer berjudul Ref Using.
Baca Juga: Pameran Seni Rupa ArtOs, Khofifah: Jadi Penyemangat Seniman Lokal untuk Terus Berkembang
Para pelaku seni muda Banyuwangi juga menampilkan dramatisasi puisi dan teater Accio Smampur dengan judul Santet. Yang tidak kalah mengejutkan, penampilan maestro penari gandrung Banyuwangi Mbok Temu yang berduet dengan maestro seni tari Indonesia Didik Nini Thowok dengan tari Gandrung Osing.
Didik Nini Towok selaku penggerak pagelaran Srawung Seni mengatakan, pagelaran ini sangat penting supaya pelaku seni maupun masyarakat bisa menyadari bagaimana luasnya Indonesia dengan gerakan keseniannya yang berbeda-beda dari Sabang sampai Merauke.
Dengan diadakannya pagelaran Srawung Seni ini, diharapkan agar seniman di Indonesia pergaulan seninya tidak kuper, tidak hanya bergaul dengan seniman lokalan saja. Dengan adanya Srawungan seni seperti ini para seniman juga saling belajar menghargai dan membuka diri untuk menghargai kesenian Indonesia lainnya.
Baca Juga: Nelayan Muncar Gelar Petik Laut Secara Sederhana di Masa Pandemi
"Saya juga berharap semoga program semacam ini akan bisa berlanjut seterusnya, agar persaudaraan seniman daerah dengan seniman daerah lainya bisa bersatu terus menerus," imbuhnya. (gda/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News