NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Bercocok tanam dengan metode hidroponik memang masih sangat awam bagi masyarakat, khususnya di pedesaan. Sebab sebagian besar masyarakat di pedesaan adalah petani dan lebih memilih menanam tanaman di ladang maupun pekarangan mereka.
Meski begitu, masyarakat di Nganjuk sudah ada yang mulai mengenal menanam dengan metode hidroponik alias tanpa menggunakan tanah.
Baca Juga: Dorong Petani Sejahtera dengan Pupuk Organik Cair, Paslon Muhibbin-Aushaf Gelar 'Sambang Tani'
Seperti yang dilakukan Tomi. Ia merintis tanaman Hidroponik sejak dua tahun ini bersama salah satu temannya. Saat ini tanamannya semakin banyak dan berkembang.
Hal tersebut membuat petugas keamanan di salah satu Bank milik pemerintah ini dipercaya sebagai Ketua Komonitas Hidroponik Nganjuk.
Ia menceritakan awal mula dirinya berkecimpung dengan tanaman Hidroponik. "Awalnya untuk memperkenalkan tanaman sayuran yang dibudidayakan dan bisa langsung dikonsumsi segar. Kemudian saya mencoba mengajak masyarakat untuk ikut budidaya tanaman dengan metode hidroponik. Memang tidaklah mudah untuk menerima degan benar dan baik. Tapi dengan semangat dan kemauan yang terus saya kembangkan, akhirnya masyarakat bisa ikut dalam menanam sayuran segar tanpa mediasi tanah," ceritanya.
Baca Juga: Ciptakan Nganjuk Adaptif dan Inovatif, Aushaf Fajr Dorong Peran Pemuda
“Setidaknya saya memberikan pemahaman awal, bahwa sayuran segar yang bisa langsung dikonsumsi tanpa menggunakan bahan kimia,” jelas Toni.
Melalui metode hidroponi, dijelaskan Toni, warga juga bisa menanam berbagai jenis sayuran dan tidak sulit untuk merawatnya. Bahkan pertumbuhan tanaman tersebut lebih cepat besar.
"Berbagai tanaman yang banyak digemari masyarakat seperti selada, seledri, cabai, tomat, terong, pakcoy, kangkung, sawi hijau maupun sawi merah, bisa ditanam dengan Hidroponix," katanya. (bam/rev)
Baca Juga: Komunitas Petani Brambang Nganjuk Deklarasi Dukungan untuk Aushaf Fajr Jadi Calon Bupati
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News