BANGKALAN (bangsaonline) - Kemandirian para petani garam di Bangkalan mulai terlihat. Hal itu terlihat di Salah satu petani garam yang berada di Desa Talangoh Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan. Di desa ini, petani Garam telah mampu mengemas sendiri produk garamnya, lalu memasarkan.
Kepala Bidang Budi Daya Perikanan, Dinas DKP Bangkalan, Nur Laila MM mengatakan, pabrik garam yang terdapat di Desa Talangoh, Tanjung Bumi merupakan kemandirian dari koperasi garam.
Baca Juga: Anggota DPR RI Dapil Madura ini Dukung Kenaikan PPN 12 Persen, Begini Katanya
Sementara yang menjadi konsumen atau pembeli adalah para kelompok tani di desa ini sendiri. "Pabrik garam di Desa Talangoh, berasal dari Koperasi Garam, dan yang membeli adalah para kelompak tani," ujarnya.
Awalnya, petani garam di desa ini mendapat bantuan dari pemerintah pusat dan daerah. Lalu, dana itu dirupakan menjadi pabrik atau unit pengolahan garam. "Pada pengolahan garam di desa ini, lengkap dengan alat dan produksi, pemasaran, serta gudang penyimpanan," paparnya.
Dalam memproduksi garam, merekabelum memiliki merek paten untuk produksinya. Pasalnya, untuk memperoleh merk dagang harus melalui uji coba Dinkes dan BPOM. "Setelah proses produksi jelas, kita akan buat merek, namun ini butuh dukungan dari seluruh instansi terkait," jelasnya
Baca Juga: Mahasiswa Hingga Rektor UTM Unjuk Rasa, Desak Polres Bangkalan Hukum Mati Pelaku Pembakar Mahasiswi
Laila berharap, dengan adanya pabrik garam di Desa Talangoh ini, bisa meningkatkan kesejahteraan petani garam, khususnya di Kabupaten Bangkalan. Pasalnya dengan adanya pabrik garam ini, petani garamtidak lagi menjual bahan mentah melainkan bahan siap konsumsi, sehingga memiliki nilai ekonomi lebih tinggi. "Harga garam siap produksi jelas lebih mahal dari garam mentah," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News