GRESIK, BANGSAONLINE.com - Desa Kisik, Kecamatan Bungah dan Desa Gluranploso, Kecamatan Benjeng dinobatkan sebagai juara dalam lomba optimalisasi pemanfaatan pekarangan 2017 dan lomba pengelolaan lumbung pangan desa se-Kabupaten Gresik 2017 yang diadakan Disperta (Dinas Pertanian) setempat.
Keduanya bersama pemenang yang lain menerima hadiah berupa piagam dan uang pembinaan dari Kepala Disperta, Agus Djoko Walujo, di Ruang Rapat Dinas Pertanian Gresik, Senin (10/7/2017).
Baca Juga: Anggaran BK dan Pokir DPRD Gresik Berkurang, Pemdes Slempit Gelar Musdes P-APBDes 2024
Desa Kisik dinobatkan jadi pemenang berkat Umi Khulsum mengelola pekarangan rumahnya dengan menanam berbagai sayur mayur. “Kami dibantu oleh para ibu-ibu tetangga desa tergabung dalam kelompok menanam berbagai sayuran. Ada bayam, kangkong, sawi, brokoli, terong dan lombok. Selain itu kami juga membudidayakan ikan lele,” ujar Umi Khulsum.
Ia menyiapkan sekitar 100 m2 lahan pekarangan yang dikelola oleh kelompok tani wanita sejahtera Desa Kisik Kecamatan Bungah dengan ditanami aneka sayuran.
Umi Khulsum dan kawan-kawan juga membudidayakan 3.000 ekor ikan lele pada lahan seluas 8 meter2. “Lumayan, selain bisa dikonsumsi oleh anggota kelompok, kami juga bisa mengantongi keuntungan dari budidaya ikan tersebut," jelasnya.
Baca Juga: Kebonagung, Desa Penghasil Jeruk Nipis dari Kota Pudak
Sementara Kiono, Ketua Kelompok Tani Gluranploso Benjeng sukses menjadikan lumbung padi desanya menjadi penyelamat warga dari musim paceklik dan bencana kelaparan warga desanya.
“Setiap panen kami menyisihkan padi dari seluruh petani desa dengan total 3,5 ton untuk tabungan di dalam lumbung. Tabungan padi ini kami pinjamkan kepada petani yang membutuhkan. Kemudian sisanya kami jual saat panen berikutnya yang hasil penjualannya dipakai untuk kebutuhan anggota kelompok. Misalnya dibelikan bibit unggul dan lain-lain,” terangnya.
Sementara Kepala Disperta Agus Joko Waluyo didampingi Kabag Humas dan Protokol Suyono menyatakan, pemberian hadiah sebagai salah satu upaya pembinaan kepada para petani.
Baca Juga: Wujudkan Ketahanan Pangan, Kades Boboh Gresik Bagi Benih Padi ke Ratusan Petani
Pihaknya membina mulai dari perencanaan, proses produksi sampai analisa usaha tani. ”Para petani harus untung maksimal, kalau bisa untung seratus persen. Kami memberikan pemahaman bagaimana melakukan analisa usaha tani dengan menghitung semuanya termasuk tenaga kerja yang dikeluarkan. Bahkan limbah rumah tangga yang mestinya dibuang, apabila dimanfaatkan untuk proses produksi juga harus dihitung,” katanya.
Pada lomba yang dinilai sampai Mei tahun 2017, masing-masing diikuti 43 kelompok tani wanita pemanfaat pekarangan. Sedangkan lomba pengelolaan lumbung pangan desa diikuti oleh 22 kelompok tani se Kabupaten Gresik. (hud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News